Keesokan harinya. Storm selalu terbangun lebih dulu, dari teman sekamarnya dan juga seranjangnya. Hanya saja, untuk bangun yang kali ini ada yang sedikit berbeda. Napasnya jadi terasa berat. Tubuhnya pun tidak bisa ia gerakkan dengan bebas. Sepertinya, tubuhnya ini tengah tertindih sesuatu. Storm buka kelopak matanya dan melihat dengan sangat sangat jelas. Sebuah kepala maupun tangan, yang berada di atas tubuhnya dengan sembarangan. Storm pun menghela napas dengan susah payah. Pantas saja berat. Ternyata tubuhnya sedang ditindih oleh Alice. Storm menggeser kepala itu. Tapi bukannya bergeser. Justru kepada tersebut bersikukuh untuk tetap tinggal. Belum lagi, dengan tangannya yang mengusap dan meraba-raba dadanya seperti ini. Dia benar sedang tidur, atau sedang menggodanya?? Sementara ya