Perhatian

902 Kata

Sentuhan bibir pun terlepas dan hal tersebut, dilakukan oleh Alice lebih dulu. Walaupun, masih ingin. Tapi ia harus sadar, bila lelaki ini bukan membutuhkan bibirnya, melainkan makanan. Sementara Storm yang lapar akan diri Alice malah kembali maju lagi dan melakukan pagutan bibir kembali. "Sudah," ucap Alice sembari mendorong tubuh Storm agar menjauh. "Kenapa sayang? Baru juga sebentar kan??" ucap Storm dan Alice terlihat menghela napas sambil melirik sinis kepadanya. "Apanya yang sebentar?? Sudah ada lima menit juga tadi, " keluh Alice. "Benarkah?? Aku tidak merasakannya," ucap Storm dengan raut wajah yang sok polos. "Ah kamu ini. Ayo makan dulu. Nanti malah sakit. Aku bawakan ke sini deh," ucap Alice yang sudah turun dari ranjang dan hendak mengambilkan makanan yang sudah ia letakka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN