Esok paginya. Storm tengah bersiap-siap di dalam kamar. Ia menggunakan pakaian yang sudah Alice persiapkan dan juga, rambutnya oleh Alice. Tidak lupa juga dengan kecupan pagi, sebelum ia berangkat ke kantor yang Alice berikan untuknya dan menambah semangatnya pagi ini. Masih lelah dan mengantuk, tetap demi terus mendapatkan ritual pagi yang semacam ini sampai ia tua nanti , ia harus mengisi semangatnya dengan penuh. Tidak boleh loyo dan harus kuat. Kedua kaki Alice yang berjinjit, kini sudah kembali menapak ke lantai. Namun, kedua tangan Storm malah menggapai tubuh Alice dan merengkuh serta mendekapnya, hingga kedua kaki Alice itu pun terangkat lagi. "Sayang kamu banyak-banyak," ucap Storm sembari mendekap tubuh Alice dengan gemas. "Iya," jawab Alice dengan sangat singkat dan Storm ti