Esok harinya. Storm melakukan peregangan dengan memutar pinggangnya ke kanan dan kiri. Pegal juga, setelah senam ranjang yang semalam. Pegalnya masih terasa sampai pagi begini. "Ayo duduk," perintah Alice yang sudah menggenggam sisir di tangannya. Storm yang baru selesai melakukan peregangan otot itupun, kembali duduk di tepian tempat tidur dan membiarkan Alice menata rambutnya. Namun tiba-tiba saja, Storm mendekap tubuh Alice dengan menempelkan pipinya di atas perut Alice. "Kamu sedang apa??" tanya Alice. "Sedang membayangkan, kalau ada anak kita di sini," ucap Storm. "Mana mungkin?" ucap Alice dan Storm kembali melepaskan tubuh Alice dengan mendongak untuk menatap wajah Alice. "Kok malah mana mungkin??" ucap Storm tidak terima. Sudah sampai sakit pinggang, masa iya tidak membuahk
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari