Beradu Pandang

1861 Kata

Anna memakaikan baju pada sang anak, dia tatap manik itu dalam-dalam. Yang Aurora tahu kalau mereka disini bekerja. Karena Tuan pemilik tempat ini sangatlah baik dan memberi mereka tempat untuk berteduh. Tapi, Aurora ingat apa yang dikatakan sang Mama bahwa Tuan disini tidak terlalu suka anak kecil hingga Aurora harus bermain di kamar saja. “Kapan Tuanna datang, Ma?” “Nanti sore sepertinya. Tidak apa kalau Aurora mau main dulu.” “Main belsama Ley?” “Jangan banyak mengganggunya, Rey harus membersihkan kebun.” “Okey, Mama.” anak itu mengecup pipi sang Mama sebelum akhirnya berlari keluar kamar lebih dulu. Felix belum memberikan kabar lagi terkait kedatangan Arthur, jadi Anna yakin kalau pria itu akan datang sore nanti. Anna menatap dirinya sendiri dalam pantulan cermin. Anna datang kesin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN