Aurora, sosok anak kecil yang begitu aktif. Dia kembali berlarian mencoba menangkap kupu-kupu sambil tertawa sendiri. Arthur masih berdiri disana mengamati Aurora yang asyik sendiri. Arthur yang terpaku itu tidak menyadari Anna yang mendekat sambil membawa piring makan untuk anaknya.
“Kemarilah, kau harus makan dulu,” panggilnya.
Sesaat, Arthur melirik menu makanan Aurora. sedikit tidak bervariasi yang membuatnya mengerutkan kening. Aurora berlari ke arah sang mama untuk minta satu suap sebelum berlari lagi. Arthur menggunakan kesempatan itu untuk mendekat. “Kau harus memberinya makan yang lebih baik. Gizinya tidak lengkap.”
Tapi Anna tidak menjawab sama sekali, membuat Arthur jengkel dan memegang telinganya. “Kau mendengarku tidak?”
“Tidak usah mempedulikan dia,” ucap Anna menepis tan
