Bagian 30: Langit Yang Terus Menangis

2007 Kata

[Author’s POV] “Huhuhu … huhuhu ….” Suara tangisan itu begitu menyayat hati pendengarnya. Suara tersebut entah berasal darimana, tetapi itu cukup keras hingga seluruh orang di desa kecil itu mampu mendengarnya jelas dan menutup telinga mereka ketakutan seolah raungan keputusasaan. Zrrraaaasssh! Hujan semakin deras. Tidak ada tanda-tanda hujan akan berhenti ataupun matahari berniat untuk menunjukkan diri dari balik tebal serta hitamnya awan di atas wilayah yang dipenuhi oleh pohon tersebut. Beruntunglah, sistem pengairan di sana bagus, tidak akan terjadi banjir ataupun luapan air akibat tanah kelelahan menyerap air hujan. Namun, hal itu tetap tidak meredakan keluhan penduduk desa tersebut. Mereka terpaksa tinggal di rumah dengan perapian yang terus menyala untuk mengatasi hawa dingin ka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN