[Author’s POV] Suara tetesan hujan jatuh ke tanah menggema di langit-langit gua alam yang kini dihuni oleh enam orang—ah, tidak, ditambah dengan satu ekor kuda yang sedang sibuk memakan rumput di pinggir mulut gua dengan wajah sedikit membuat kesal. Suasana di luar sangat buruk, hujan begitu deras sampai-sampai perjalanan terpaksa dihentikan lagi dan mereka semua mengungsi ke gua terdekat karena desa Scythe, desa yang ada di jalur perjalanan ini, masih cukup jauh. Sebuah api unggun menyala di dalam gua, dengan enam orang yang meringkuk kedinginan karena kebasahan air hujan. Api unggun itu memiliki warna cukup unik, ia berwarna biru bagai permukaan samudera. Bisa ditebak siapa yang menyalakan api tersebut dari keenam orang itu. “Hatchiiim!” Rhys bersin kuat, dia sedikit lemah dengan hawa