50. Perkembangan Kesehatan

2135 Kata

"Aruna mana, Bi?" Sama cemasnya Fabian dengan si Bibi. Menjawab dengan terbata apa yang tuannya tanyakan. "Ada di dalam kamar, Tuan." Fabian mengangguk dan segera melesat meninggalkan Bibi. Sempat berpapasan dengan suster di depan pintu kamar Aruna. Tak ada kata yang suster katakan dan hanya melihat Fabian yang membuka pintu kamar tanpa kesusahan. Hingga punggung sang tuan rumah menghilang masuk ke dalam kamar. --------back to story------- Fabian melangkah mendekat, berjongkok di bawah kaki Aruna membuat wanita itu terkesiap akan kehadiran sang suami. "Runa," ucap Fabian, begitu saja merengkuh tubuh Aruna. Ia mendekap tubuh Aruna. Mengusap punggung istrinya. Dapat Fabian rasa punggung Aruna bergetar karena menangis. "Maafkan aku. Dan maafkan Mama. Maaf karena telah menyakiti hati

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN