13. Penawaran

2001 Kata

Punggung Fabian tak lagi terlihat karena lelaki itu sudah meninggalkan ruang tamu rumah keluarga Aruna. Embusan napas berat terdengar dari sela bibir Dedi, Ayah Aruna. Begitu saja mengusap wajahnya tak menyangka jika seseorang yang tega membuat celaka putri pertamanya dengan berani mendatangi rumah ini. Febri tentu melihat betapa kacau sang suami. Karena Febri tak ingin membuat Aruna semakin bersedih, maka memilih mendorong kursi roda Aruna dan membawanya masuk kembali ke dalam kamar. "Ini sudah malam. Sebaiknya segera istirahat, Runa!" perintah sang mama sama sekali tak terbantahkan oleh Aruna. Febri membantu Aruna naik ke atas ranjang lalu menyelimuti putrinya. Dikecup kening Aruna dengan sayang. "Jangan berpikir apapun juga, terutama mengenai pria tadi," pesan Febri yang dijawab anggu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN