Part 15 ( Jebakan)

1580 Kata
Erik sedang sibuk mengontrol tanaman-tanamannya. Minggu depan ia harus mengirim bibit mawar dan rumput untuk taman. Selain bisnis sayuran organik, Erik juga menggeluti bisnis pohon dan tanaman hias. Ia kerja sama dengan sebuah CV yang bergerak di bidang pertamanan. Ketika sedang asyik menyortir bibit mawar tiba-tiba kedua sahabatnya datang. " Rik, gua sama Bagas udah ketemu si Rizal. b******k tuh anak ga ngaku kalau dia udah hamilin Qori." Rian memberikan laporan penting kepada Erik. " Apa?" Erik tampak kesal. Padahal Erik ingin segera menuntaskan masalah Qori agar gadis itu tidak menganggu waktunya. " Iya" Sahut Bagas. " Dia ngelak" Ucap Rian penuh emosi. " Gua harus nyeret dia ke hadapan Qori. Gua minta alamatnya." Ucap Erik. Erik tidak sabar ingin segera menyelesaikan persoalan Qori. Erik berjalan menuju pintu rumah tempat tinggal Qori. Sejak di kampus wanita itu menghubungi Erik terus menerus. Entah apa sebabnya. Sore ini Erik datang sendiri karena Bagas sibuk dengan pekerjaannya. Rian sendiri masih di kampus. " Erik....akhirnya kamu datang juga. Sejak semalam Chika panas." Ucap Qori perihal anaknya yang sudah diberi nama. Ia tampak lega setelah kedatangan Erim. " Terus sekarang keadaannya gimana?" Tanya Erik. " Masih panas." Qori tampak sedih. " Kenapa ga dibawa ke dokter saja?" Tanya Erik. Ia bukan suami Qori tapi kenapa harus repot. " Aku ga bisa pergi sendiri lagipula aku tidak punya uang." Ucap Qori dengan wajah memelas. Mencoba mencari perhatian Erik. Mau tidak mau Erik harus menemani Qori. Demi rasa kemanusiaan terhadap bayi tanpa ayah itu. Pukul 8 malam Erik dan Qori serta bayinya sudah kembali berada dikontrakan Qori. Setelah dua jam lebih berada di dokter Anak. " Ada hal yang ingin aku sampaikan. Rizal sudah ditemukan. Tapi dia tidak mau bertanggung jawab. Kamu sabar ya, besok aku mau ke sana untuk nemuin dia." Ucap Erik menyampaikan kabar yang diberikan oleh Rian dan Bagas. " Dia pasti tidak mau bertanggung jawab." Ucap Qori sedih. Ia masih ingat saat Rizal mengusirnya dan mengatainya sebagai w***********g dan menolak jika itu adalah anaknya. " Aku akan membuatnya bertanggung jawab." Janji Erik. " Sudahlah aku tidak mau mengharapkannya lagi." Ujar Qori. " Tapi dia ayah kandung anak kamu. Dia harus bertanggung jawab." Seru Erik. " Aku tidak akan memaksanya bertanggung jawab. Aku juga sudah tidak mencintainya lagi. Rencananya aku mau pulang ke rumah orang tuaku. Tapi sebelumnya aku minta kamu mau ya menikahi aku. Setelah itu kita cerai" Ucap Qori yang sontak membuat Erik terkejut setengah mati. " Qori.....apa maksud kamu." Erik bicara dengan nada hampir membentak. Gadis itu sudah tidak waras. Berani benar ia mengucapkan kalimat yang membuat Erik naik darah. Erik sudah punya Tasya dan Ehsan tidak butuh wanita lain apalagi Qori. " Aku mohon Erik please nikahi aku, agar status anak ini jelas." Qori hampir berlutut keoada Erik. Erik tidak mau menanggapinya. Permintaan Qori itu konyol dan gila. Erik segera meninggalkan wanita itu dan ia langsung menuju kediaman Rizal. Sayangnya Rizal tidak di tempat.    Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Tasya masih tinggal di rumah orangtuanya karena Oma dan Opanya masih melakukan tour panjang ke Timur Tengah selama 6 bulan. Ia membuka aplikasi WAnya karena ada pesan masuk. Dari nomor asing. Tasya sangat terkejut ketika beberapa foto Erik bersama seorang bayi terpampang jelas. Setelah itu malah ada pesan masuk. 08xxxxx Erik perhatian banget sama anak aku. Dia ayah yang baik. Erik sudah bilang belum dia mau nikahin aku. Sebuah pesan yang hampir membuat jantung Tasya copot. Qorii....... Pekik Tasya. Tanpa pikir panjang lagi Tasya langsung menghubungi Erik meminta penjelasan suaminya. Bugh Bugh Plak Plak Erik langsung menyerang Rizal begitu berhasil melihatnya. Rizal tampak kaget. " Erik....apa-apaan lo?" Ucap Rizal berusaha menahan serangan Erik. Erik sengaja datang ke kosan Rizal setelah semalam gagal menemukannya. Ia memang berniat menghajarnya. " Jangan banyak omong, lo harus ikut gua nemuin Qori. Dia udah melahirkan anak lo." Ucap Erik penuh emosi. Erik harus berhasil menyeret Rizal ke hadapan Qori. " Anak? Bayi itu bukan anak gua." Rizal menolak Bugh Bugh " Aw..." Rizal menjerit kesakitan. " Rasakan itu" Ucap Erik setengah berteriak. Suasana kos kosan itu sepi karena para penghuni sedang pergi ke kampus. " Stop...stop oke kita bicara baik-baik." Rizal memohon ampun kepada Erik yang sedang menggila. Rizal tidak sanggup melawan Erik yang tenaga dan kekuatannya melebihi dirinya. Menyerah adalah cara terbaik. Bukan tanpa alasan Erik semarah itu kepada Rizal. Sebenarnya Erik juga ingin menghajar Qori wanita yang sudah membuat Tasya cemburu dan marah besar gara-gara pesan WA nya yang tidak bermoral dan berprikemanusiaan. Semalam Tasya marah dan menangis. " Ok. tapi lo janji mau bertanggung jawab." Erik menghentikan aksi brutalnya. Semalam Erik tidak bisa tidur. Perkataan Qori, kemarahannya kepada Rizal yang kemarin gagal ditemui serta puncaknya kecembuan Tasya menjadi alasan kuat mengapa ia tak bisa mengontrol dirinya. " Ok. Gua bertanggung jawab." Ucap Rizal. " Bagus." Erik tampak puas. " Sekarang lo ikut gua ke tempat Qori." Erik berdiri menatap Rizal yang baru saja bangkit sambil memegangi pinggangnya yang tersa sakit luar biasa. " Itu soal gampang. Hanya saja gua ingin test DNA. Asal lo tahu gua emang b******k suka meniduri pacar-pacar gua, tapi gua pastikan jika anak Qori bukan anak gua. Saat berhubungan dengan gua dia pernah selingkuh. Dia juga sebelum sama gua emang udah jebol kok. Gua pastikan gua ga ceroboh karena gua selalu pake pengaman" Rizal mengajukan syarat sekaligus memberikan penjelasan soal hubungannya dengan Qori. " Semua cowok b******k emang selalu beralasan."Ucap Erik yang kini mulai terlihat tenang. " Gua bakal temuin Qori dan menikahi dia kalau emang anak itu anak gua tapi kalau bukan sorry aja gua ga mau lihat muka tuh cewek lagi." Rizal tak sabar ingin membuktikan kebenarannya. Sore harinya sepulang dari rumah sakit dengan hasil test DNA ditangannya Erik segera menuju rumah kontrakan Qori seorang diri. Benar kata Rizal ternyata ayah kandung dari bayinya Qori bukan Rizal karena hasil tes DNAnya tidak cocok. Lalu bayi siapa? Sebuah pertanyaan yang hanya bisa dijawab Qori. Erik menyesal sudah terlalu banyak berbuat baik kepada gadis itu. Gadis itu memanfaatkan kebaikan dirinya. Jika akhirnya akan seperti ini maka dulu seharusnya Erik memilih tidak menolongnya. Keutuhan rumah tangganya terancam. Tapi nasi sudah menjadi bubur sekarang Erik ingin membuat perhitungan dengan gadis murahan itu. Begitu mobil diparkir, Erik langsung turun dan berjalan tergesa memburu pintu rumah Qori. Belum sempat mengetuk tiba-tiba muncul seorang pria berusia 50an. " Jadi ini pria yang sudah menghamili kamu? Hei, anak muda kamu harus menikahi putri saya." Pria itu berkata sambil memandang Erik lalu melirik anak gadisnya yang duduk ditemani ibunya. Setelah penolakan dari Erik kemarin Qori langsung menghubungi orang tuanya. " Maksud Anda apa?" Erik menatap pria itu dengan keberanian tinggi. Sebetulnya Erik pemuda yang santun yang menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan, namun kali ini ia abaikan semuanya. Di kepalanya hanya ada nama Tasya. Ia ingin menyelesaikan urusan Qori. " Kamu harus menikahi Qori, kamu harus bertanggung jawab atad perbuatan kamu." Ucap ayah Qori dengan nada tegas. " Menikah!" Erik malah tertawa. " Maaf sampai kapanpun saya tidak akan pernah menikahinya, saya bukan ayah dari bayinya. Saya sudah banyak menolongnya namun apa balasannya putri Anda malah menjebak saya. Saya sudah menikah dan punya anak." Ucap Erik lantang. Ia tidak takut kepada sosok pria tinggi di hadapannya. " Tapi Qori sudah mengatakan bahwa kamulah yang menghamilinya." Ucap pria itu ngotot. Ya Allah, Erik sudah tidak bisa lagi diam. Gadis bernama Qori itu keterlalyan sudah meminta dinikahi olehnya, menyebar isu dan fitnah kepada dirinya. " Qori...katakan kalau aku bukan ayah bayi itu." Bentak Erik. Qori malah menangis dan itu memperkeruh suasana. " Satu hal lagi yang perlu kalian ketahui Rizal yang menjadi tersangka ayah bayi itu pun ternyata setelah test DNA hasilnya tidak cocok." Erik menatap Qori penuh kebencian. " Jika Bapak masih menuduh saya pelakunya saya siap juga untuk test DNA." Erik menantang ayah Qori. Belum sempat pria itu berkata-kata, tiba-tiba datang Rian dan Bagas serta Tasya. " Kalau Om mau tahu siapa ayah bayinya Qori tanya aja Qori. Ayahnya bukan Rizal ataupun teman kami Erik." Rian memberi kesaksian. " Iya Om, Qori itu berusaha menjebak Erik. Dia sudah lama jatuh cinta sama Erik bahkan sebelum kasus ini terjadi" Beritahu Bagas tentang fakta terbaru Qori yang di dapat dari sahabat dekat Qori. " Kalian masih meduhku? Terserah. Saya mohon silahkan kalian tinggalkan tempat ini karena ini rumah, saya yang bayar. Dan kamu Qori kamu harus segera bertobat." Ucap Erik. Ia lalu melangkah menatap ke arah istrinya yang mendekatinya. Tasya sudah mendengar semua penjelasan Rian dan Bagas serta Rizal. Ternyata Qori adalah wanita jahat. Tasya sudah yakin jika Erik tidak bersalah. Suaminya itu sedang dijebak oleh Qori. " Seharusnya kamu berterima kasih karena kami sudah membantu kamu, kenapa kamu setega itu kepada kami. Kami tidak salah apapun sama kamu." Ucap Tasya. " Pergilah dari kehidupan kami. Aku doakan semoga kamu segera mendapatkan jodoh dan kembalilah ke jalanNya. Pulanglah dengan orang tua kamu. Aku yakin masih banyak orang yang menyayangi dan mencintai kamu." Ujar Tasya lagi. Tadya memang marah dan kesal dengan tindakan Qori tapi ia juga tidak bisa memojokkan apalagi menghakiminya. Biarlah tuhan yang menghukumnya. Mendengar kata-kata Tasya semua terdiam. Erik pikir Tasya bakalan ngamuk. Qori sendiri merasa malu. Betapa hina dirinya. Setelah berbuat dosa dengan pria tak bertanggung jawab hingga melahirkan anak di luar nikah, ia ingin merebut suami orang. " Maafin aku ya, aku udah merusak kebahagiaan kalian." Ucap Qori terisak. " Maafkan kami." Hanya itu yang diucapkan ayah Qori. Akhirnya urusan Qori selesai walaupun belum ditemukan siapa ayah bayinya. Biarlah itu menjadi urusannya dan keluarganya. Erik, Tasya, Rian dan Bagas segera meninggalkan tempat itu. TBC
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN