“Say….” Savira melotot. “Vira,” lanjut Langlang ingin tertawa jadinya. “Om Baik!” Savira dan Shindu ada di depan apartemennya yang baru. “Hai sayangnya Om Baik.” Satu minggu ini Langlang sibuk dengan tesis dan kegiatan kuliahnya hingga mereka tak bisa bertemu. Karena itu Savira berinisiatif mendatangi apartemen Langlang yang baru karena Shindu yang ingin bertemu. “Hup!” Langlang menggendong Shindu. “Lama sekali nggak ketemu, Shindu makin berat, ya, badannya. Makannya banyak, ya, Nak?” “Om Baik sibuk, ya?” Langlang mengangguk lalu tersenyum manis pada Savira sambil mengatakan, “Sudah lama? Kenapa tidak memberitahu?” “Baru beberapa menit lalu.” Langlang mengangguk. “Tanggal jadian kita.” Untuk beberapa detik, Savira tidak mengerti jika yang Langlang masuk adalah passcode pintu masu