TUL 66 - Sepanjang Hidup

1914 Kata

Savira tertawa kegelian hingga kedua matanya berair. Langlang tersenyum lega karena wanita itu kembali seperti sebelumnya. “Mas udah! Ampun!” “Ampun.” Savira tertawa geli karena lagi-lagi Langlang mengulang kata terakhir yang diucapkannya. “Kiss!” “Kiss!” katanya kali ini namun dengan mempraktekkannya segera. Savira terkekeh lucu. “More!” “More!” Lalu kali ini ia tersenyum geli sambil menerima ciuman yang diberikan Langlang. “Lebih lama!” “Okay. Lebih Lama.” Dan kali ini tidak hanya sebuah kecupan, Langlang benar-benar mengulum bibir Savira, melumat bagian atas dan bawahnya bergantian dengan gerakan lembut membuai. Kedua tangan Savira yang semula dicekal Langlang perlahan dilepaskan lalu mengalung di leher pria itu. Matanya terpejam, menikmati pertautan bibir mereka yang ter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN