TUL 49 - Hancur

1852 Kata

“Okay. Saya jemput kamu pulang dari kampus.” “Okay. Aku tunggu.” “Sampai ketemu nanti, Sayang.” “Iya.” “I love you, Vira.” Savira malah berdeham lalu menutup sambungan telepon itu lebih dulu. Wajahnya memerah panas. Tampak kikuk saat menoleh ke sekitar. Seolah memastikan tidak ada yang melihatnya tersenyum. “Apa, sih?” gumamnya setengah mendumal. “Bisa aku meminta pertolonganmu?” suara rekan kerja Savira membuyarkan pikirannya. “Iya. Ada yang bisa aku bantu?” “Bisakah besok kamu menggantikan tugasku? Jadi hari ini biar aku yang menggantikan tugasmu.” “Kenapa?” “Nenekku sakit di desa. Aku harus memeriksa keadaannya. Tetua kampung mengatakan kalau ia tidak mau dibawa ke rumah sakit.” “Begitu, ya. Baiklah. Aku akan menggantikan tugasmu.” Savira lantas bersiap untuk menuju kampus

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN