DUA BELAS

1437 Kata

Kedua lelaki itu menikmati makan siang bersama di sebuah restoran besar di Jakarta Selatan. Keduanya asyik berbincang mengenai beberapa hal. “Jadi itu alasanmu mau membiayai pengobatan Shila beberapa tahun terakhir?” tanya salah seorang diantaranya, yaitu Rama. Pria di hadapannya yang tak lain adalah Aldi mengangguk. “Awalnya, aku sama sekali tak memiliki perasaan pada Luna. Aku hanya merasa simpati pada Shila. Saat melihat penyakitnya kambuh, aku seperti melihat penderitaan Airin dulu,” ujar Aldi. “Tapi lama-kelamaan, aku kagum dengan Luna. Dia gadis yang sangat luar biasa di mataku. Dan entah sejak kapan, aku jatuh hati padanya.” lanjut Aldi. Rama terkekeh. “Aku kira kamu bakalan jatuh cinta pada Shila.” Rama. “Tentu tidak. Aku menyayangi Shila seperti adik kandungku sendiri. Aku ha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN