“Liam…” Bibir itu bergetar saat berucap, Eve mengambil jaket untuk menutupi lukanya dan menyusul Liam yang sudah membawa Allisya menuju rumah sakit, wanita itu mengendarai mobilnya dengan tangan bergetar dan menahan sakit. Begitu tiba di rumah sakit, Eve langsung menuju meja resepsionis dan menanyakan di mana Allisya ditangani, di sana ia melihat Liam yang terduduk dengan wajah menunduk dan tangan yang masih berlumur darah karena menggendong Allisya tadi, dengan hati-hati wanita itu menghampiri Liam berharap jika Liam mau percaya dengannya. “Liam,” cicit Eve lirih, Liam mendongak dan menatap Eve dengan pandangan yang sulit diartikan, ia menarik kasar tangan Eve menjauhi ruangan dan memaksanya mengikuti langkah besar Liam , Eve hanya bisa meringi