Persahabatan antara Evelyne, Liam dan Allisya hancur begitu saja saat Liam dijodohkan dengan Evelyne. Perjodohan itu memiliki maksud baik dan memang harus dilakukan demi suatu hal yang penting bagi hidup pria itu.
Namun, Liam dan Allisya yang telah menjadi sepasang kekasih sejak tiga tahun lalu benar-benar tidak menerima kenyataan itu. Liam hanya menginginkan Allisya yang menjadi istrinya begitu pun sebaliknya. Allisya juga menginginkan Liam menjadi suaminya kelak.
Sementara, Evelyne tidak memiliki alasan untuk menolak pernikahan itu sekali pun ia akan menyakiti kedua sahabatnya, walaupun ia dicap sebagai pengkhianat yang merebut kekasih sahabatnya.
Dari semua kesakitannya, ada hal yang lebih penting yang membuat Evelyne mau tidak mau menyetujui pernikahan tersebut, meskipun ia harus menelan pil pahit jika Liam dan Allisya kini membenci dirinya.
Di sisi lain, Liam terpaksa menerima perjodohan itu agar tidak mengecewakan orang tuanya. Pria itu tidak tahu alasan sebenarnya dibalik pernikahan itu.
Setelah mereka menikah, sikap Liam pada Evelyne berubah total. Dulu, ia yang selalu melindungi Evelyne justru kini menyakiti wanita itu setiap hari.
Liam sengaja membalas keegoisan Evelyne yang tetap mau melanjutkan perjodohan itu. Liam mengajak Allisya tinggal bersama mereka di apartemen.
Keputusan Liam tersebut membuat Evelyne terluka. Istri mana yang mau diduakan di depan mata?
Apa sebenarnya alasan dibalik perjodohan itu? Akankah Evelyne mendapatkan kebahagiaan setelah semua luka yang ia dapatkan?