Liam menghentikan kegiatannya saat melihat Eve yang memejamkan matanya, kesadarannya seolah ditarik kembali ke dunia, ia melihat bekas air mata yang mengering di wajah gadis itu, luka di bibir gadis itu, dan juga sekujur tubuh gadis itu. “Apa yang kulakukan?”Liam memandang Eve dengan tatapan pilu, ia mengusap wajah Eve, dan menggelengkan kepalanya. “Aku tidak mungkin melakukannya’kan?” Liam menggumam seolah meyakinkan dirinya sendiri, Liam memang memiliki tempramen yang buruk, selalu melampiaskan kemarahannya dengan begitu menakutkan, dan kini terbukti ia melampiaskan kemarahannya pada Eve, bahkan kesalahan gadis itu tidak seberapa dengan apa yang dilakukan dirinya dan Allisya semalam, Liam segera memakai bajunya, dan mengambil kunci mobilnya ia harus menenangkan pikirannya. *** Pa