“Tapi, agar permainan ini semakin seru, kita tidak boleh memberitahukan istri-istri kita tentang permainan ini, di samping untuk menghindari timbulnya pertengkaran suami istri, saya rasa ada tantangan tersendiri bagi kita untuk dapat menikmati tubuh target kita,” ucap Niko dengan tatapan tajam ke arah Rangga, dihias senyum penuh misteri.
Rangga bingung dengan tatapan itu, muncul pertanyaan besar di kepalanya, apakah Niko yang menjadi temannya sejak bangku SMP itu memang menjadikan istrinya sebagai target utama dalam permainan ini.
Sekilas Rangga teringat pernyataan Niko dihari pernikahannya, yang mengakui keindahan tubuh istrinya, saat melototi tubuh Rianti yang dibalut kebaya transparan yang sangat ketat dengan puring tipis yang hanya menutupi bagian dadda.
“Untuk Pak Wisnu, sepertinya kita harus memberikan persyaratan tambahan, bapak hanya boleh mengajak simpanan bapak.”
“Hahahaha,”
Celetukan dari Ivan, kontan membuat Pak Wisnu terbahak tertawa, Ranggapun tersenyum kecut mengingat istri sah Pak Wisnu, Bu Sonya yang merupakan aktifis arisan ibu-ibu pejabat.
Sebenarnya, Bu Sonya, istri pak Wisnu yang telah memasuki umur 40-an, masih terbilang cantik dan selalu tampil seksi dengan pakaiannya yang selalu mengekspos daerah terlarang, dan pastinya masih sangat layak pakai. Hanya saja yang membuat tidak kuat adalah mulutnya yang selalu aktif mengkritik setiap sesuatu yang tidak sesuai dengan hatinya. Alias cerewet.
Mungkin itulah sebabnya Pak Wisnu memilih sebuah hubungan rahasia dengan Mulan, resepsionis kantor yang terkenal montok dan murah hati kepada kaum lelaki dalam hal berpakaian, dan tentunya lebih penurut dibandingkan Bu Sonya
“Tidak, tidak, Pak Wisnu silahkan saja mengajak kedua istrinya, dengan tetap merahasiakan hubungannya dengan Mulan bukankah kita melakukan permainan ini dengan diam-diam, karena bisa saja saya berhasil mendapatkan tubuh Bu Sonya dengan meminjam kamar kalian, dan pastinya Pak Wisnu tidak bisa melarang saya untuk melakukan itu, bukan begitu Pak Wisnu?” papar Niko.
Pernyataan Niko sontak membuat Rangga, Ivan dan Raditya terkejut, kata-kata Niko sudah kelewat batas, meskipun dirinya memang memiliki hasrat yang sama untuk menunggangi tubuh montok istri Pak Wisnu itu, tapi tidak selayaknya hal itu diungkapkan langsung dihadapan Pak Wisnu, yang nota bene adalah atasannya.
“Whuahahaha, saya selalu suka dengan ide gilaaamu, Niko, silahkan nikmati Sonya sepuasmu bahkan kalau kau juga ingin mencicipi Mulan silahkan saja, tapi jangan salahkan saya bila nanti membuat istrimu yang alim itu terkapar oleh ku,” jawaban Pak Wisnu membuat Niko tersenyum kecut. ternyata tidak hanya Niko yang tersenyum menyambut tawaran Pak Wisnu tetapi juga Raditya, Ivan dan tentu saja Rangga.
“OK, jika semua memang semua telah sepakat, ada baiknya kita mempersiapkan istri-istri kita untuk menyambut pertempuran yang panjang besok lusa,” Pak Wisnu menyudahi rapat tambahan para pimpinan itu dengan tertawa terbahak.
“Tunggu pak, saya hanya ingin memastikan, perjanjian ini hanya berlaku saat liburan sajakan?” semua tersenyum dengan pertanyaan Raditya yang sedari tadi lebih banyak diam dan hanya mengangguk-agukkan kepala. Andini, gadis remaja yang dinikahi Raditya hampir berbarengan dengan hari pernikahan Rangga itu memang seorang gadis lugu yang dinikahinya satu bulan setelah gadis itu lulus dari bangku SMU.
Pastinya Raditya tidak berbeda dengan Rangga yang merasa keberatan dengan permainan yang diusulkan Niko, karena mereka sendiri masih belum puas mengayuh tubuh istri mereka.
“Itu Pasti, permainan kita ini cukuplah menjadi skandal saat liburan, karena tentunya kita tidak ingin rumah tangga kita ataupun rumah tangga rekan kita berantakan,” pungkas Niko sambil merapikan beberapa berkas yang ada dihadapannya.
* * *