Kejujuran Pembawa Berkah

1732 Kata

Titan terus saja menjambak rambut Ammar ketika tak kunjung melepaskan ciumannya. Gadis itu merasa risih ketika Om Pacar mencium kedua pipinya secara bergantian dengan waktu yang cukup lama. Sejak kemarin Ammar sudah sangat gemas melihat pipi Titania yang berwarna merah alami. Entah kenapa dia merasa jika gadisnya terlihat semakin chubby. “Om ...” teriak Titan. “Lepasin Pipi aku! Aduh ...” “Tidak akan saya lepaskan!” “Ih ... Om Pacar! Nanti pipi Titan habis kalau di cium terus,” omelnya. Bukannya menjauhkan wajahnya dari wajah Titan. Ammar justru semakin menekan pipi gadis itu dengan sekuat tenaga. “Om Pacar!” seru Titan. “Jangan minggir-minggir!” Ammar masih tidak menghiraukan apa yang dikatakan oleh Titan. Hingga akhirnya, kedua orang itu jatuh dari kursi panjang. Posisi Titan yan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN