Bab 27

1346 Kata

Mama Desti terlihat tegang, lalu mereka menggeser posisinya. Kini keduanya duduk di kursi, aku yang fokus memegang handphone sambil tak lepas pandangan ke arahnya. Aku sembunyi di sebelah pintu kamar yang terhalang lemari besar kuno berhiaskan guci dan hiasan tua. Ukuran lemari nyaris menyentuh atap rumah, terlalu tinggi hingga memang jika bersembunyi takkan terlihat oleh mereka. Namun, karena mereka pindah tempat, aku jadi kesulitan untuk merekam dalam bentuk video. Akhirnya aku zoom merekam videonya, kebetulan ponsel yang kupunya cukup canggih dalam mengambil gambar jarak jauh maupun jarak dekat. "Kamu bicara apa sama Rifat? Dia ngomong apa?" tanya mama kedengaran panik. "Aku tidak bilang apa-apa, dia hanya cari Mama, memang dia siapa? Pacar Mama?" tanya Hesti untuk kesekian kalinya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN