Hubungan Semalam

1279 Kata
Suara dentuman musik menyeruak ke seluruh penjuru ruangan. Lautan manusia sibuk menggerakkan tubuhnya mengikuti alunan musik. Melenggak-lenggokkan tubuh untuk mencapai kesenangan. Di sudut-sudut penjuru ruangan pun, banyak sekali orang-orang yang tidak tahu malu, sibuk mengumbar kemesraan. Berciuman dan bahkan melakukan belaian panas. Tak ayal di klub yang besar dan mewah ini menyediakan kamar-kamar untuk disewakan bagi mereka yang ingin melepas hasratnya. Xena benar-benar ikut dengan Martha, setelah pekerjaannya di cafe selesai. Xena awalnya mengira jika mereka akan mengobrol di tempat yang lebih nyaman, namun ternyata justru ke sebuah club malam yang sangat terkenal di kota tersebut. Xena sedikit menaikkan salah satu alisnya, ketika beberapa bartender menyapa Martha. Dari bagaimana respon Martha barusan sudah cukup membuat Xena paham jika mereka saling mengenal. Mungkin, karena Martha sebegitu seringnya datang ke club tersebut. Xena juga tidak bertanya akan hal itu. Karena menurutnya, itu bukan ranahnya. “Kita hanya akan mengobrol kan, Martha? Kenapa sampai harus menyewa ruang VIP begini di club malam?” Martha terkekeh, “bukan aku yang memesannya. Tapi orang lain, Xena.” “Oh, siapa? Tapi bukannya kita hanya akan bicara berdua saja? Kau mengajak teman?” “Ya, kita akan mengobrol sebentar, berdua di sini. Tapi setelahnya, ada orang yang akan bergabung dengan kita di sini Xen. Kau tidak keberatan sama sekali kan?” “Tidak sama sekali.” jawab Xena dengan cepat, tanpa pikir panjang. Karena dia berpikir jika teman Martha pasti juga orang baik-baik. Tidak ada yang perlu Xena khawatirkan. “Minum dulu,” seru Martha, menyodorkan sebuah gelas berisi red wine ke arah Xena. Tidak ada penolakan sama sekali dari gadis cantik itu. Xena menerima, dan meminumnya. Begitu pun dengan Martha, perempuan itu juga menikmati minumannya saat ini. “Xen, kau yakin dengan keputusanmu?” “Memangnya, aku terlihat tidak menyakinkan ya Martha?” “Bukan begitu, Xena. Aku hanya tidak mau jika nantinya aku sudah benar-benar memberitahumu, kau malah mundur secara tiba-tiba.” “Tidak akan, Martha. Aku benar-benar ingin mendapatkan pekerjaan yang kau maksud. Aku benar-benar sudah lelah, Martha. Hidup serba kekurangan begini membuatku hampir gila. Sumpah demi Tuhan, aku akan lakukan apapun agar bisa mendapatkan uang dengan mudah.” Jujur saja, Martha melihat ada banyak kepasrahan dari tatapan kedua mata Xena saat ini. Martha seolah tengah bercermin, sebab pasrahnya Xena mirip dengannya dulu. Uang memang bukan segalanya, tapi segalanya membutuhkan uang sekarang ini. Sungguh, baik Xena maupun Martha tidak munafik akan hal tersebut. “Kalau begitu, bagaimana jika kau melakukan one night stand? Kebetulan, aku punya teman yang sering menyalurkan jasa pada pria-pria kaya yang butuh dipuaskan.” “One night stand? Tapi Martha, aku—” “Xen, kau bisa mendapatkan uang di hari itu juga jika kau mau melakukannya. Aku berani jamin, uang yang kau dapatkan bisa untuk menutup hutang-hutangmu yang lalu. Aku jamin itu!” Xena tampaknya tergiur. Bagaimana tidak? Ini yang dia harapkan sejak awal. Bekerja, lalu mendapatkan uang dengan cara yang mudah. Pun dalam jumlah yang terbilang cukup besar. “Apa ucapanmu benar-benar bisa aku percaya, Martha?” “Tentu. Aku tidak mungkin tega menjerumuskanmu, Xena. Melihatmu yang sekarang, membuatku teringat pada diri sendiri di kala itu. Saat-saat dimana, aku juga terlalu pasrah dengan keadaan yang ada.” “Kalau begitu, aku mau. Tapi, aku hanya ingin melakukannya sekali saja, tidak lebih.” “Kau bisa membicarakannya dengan temanku, Xen. Sebentar lagi dia akan sampai. Tapi kau benar-benar tidak masalah kan dengan saranku? Hanya ini saran yang aku punya untuk mendapatkan uang secara cepat.” Xena mengangguk, meski ada rasa sedikit khawatir dan takut. Tapi keinginannya untuk mendapatkan uang secara cepat, jauh lebih besar. +++ Martha menyambut seorang pria yang baru saja tiba di ruangan VIP tersebut. Senyumannya merekah dan tampak akrab sekali. “Aku sudah menunggumu sejak tadi, Ric. Kenalkan, ini temanku. Namanya Xena,” ujar Martha, menarik lengan Xena untuk mendekat. “Oh hai, Xena! Aku Eric.” “Xena.” Eric tersenyum, lalu melirik ke arah Martha dan memberikannya sebuah jempol tangan, sebagai tanda bahwa dia suka dengan orang yang dibawa oleh Martha kali ini. “Martha sudah memberitahuku sedikit tentangmu, Xena. Tapi, aku ingin bertanya kembali padamu sebelum kita mengobrol lebih jauh lagi.” ujar Eric. Ada sedikit jeda beberapa menit sebelum Eric kembali melanjutkan ucapannya. “Apa kau yakin dengan pilihanmu? Karena maaf ya, jika kau sudah bersama dengan salah satu orang yang menyewa mu, kau tidak punya hak untuk menolak keinginannya.” “Aku mengerti akan hal itu. Tapi, bisakah aku mendapatkan bayaran yang sesuai?“ Eric tertawa pelan mendengar pertanyaan Xena barusan. Menurutnya itu lucu. “Kau ini lucu sekali ya? Belum apa-apa sudah memikirkan bayaran? Tapi tenang saja, Xena. Kau akan mendapatkan bayaran yang sesuai. Akan lebih mahal jika kau masih pera—” “Aku masih.” sela Xena dengan cepat. “Oke baiklah, itu bagus. Kalau begitu, ayo ikut aku ke ruangan VVIP, ada pelanggan tetap yang ingin ditemani malam ini.” Xena menoleh ke arah Martha, seolah meminta persetujuan. Ketika Martha mengangguk menyakinkan, Xena lantas kembali menoleh ke arah Eric dan menyetujuinya. “Baiklah Xena, sebelum aku membawamu padanya, aku ingin kau tau dulu berapa persen yang akan kau dapatkan untuk pekerjaanmu malam ini. Tapi tenang saja, aku tidak pernah mengambil keuntungan banyak dari ini. Yang jelas, kau akan sangat diuntungkan.” “Apa ucapanmu bisa dipercaya? Aku tidak mau rugi setelah menyerahkan kesucian ku yang sangat berharga ini.” Eric tersenyum miring, “kau bisa potong lidahku jika aku terbukti berbohong. Lagi pula apa untungnya untukku membohongimu? Apalagi kau datang kemari dibawa oleh Martha.” Xena menatap Eric dengan seksama. Mencoba untuk mencari kebohongan dari mata pria itu, tapi dia tidak berhasil menemukannya. “Baiklah, aku percaya.” +++ Seorang pria tengah duduk di pinggir ranjang, sembari menggoyang-goyangkan gelas berisi wine yang ada di tangannya. Tiga kancing teratas kemejanya sudah terbuka, menampakkan dadaa bidang pria itu. Kedua lengannya sengaja digulung hingga ke siku. Rambutnya lumayan berantakan, tapi tidak membuat ketampanannya berkurang. “Victor!” Pria itu—Victor Maverick, pria berusia 30 tahun itu menoleh begitu namanya dipanggil oleh seseorang yang tidak lain adalah Eric. Victor merupakan salah satu pelanggan tetap Eric. Sudah berkali-kali juga Victor memesan seorang wanita untuk menemaninya minum atau memuaskan hasrat. Victor termasuk orang yang sangat royal dalam memberikan uang. Maka tidak heran jika Eric selalu berusaha memberikan wanita yang terbaik untuk Victor. “Lihat, apa yang aku bawakan untuk Tuan CEO yang budiman ini...” Victor memiringkan kepalanya begitu seorang perempuan muncul dari balik badan Eric. Seorang perempuan yang begitu cantik parasnya. Bisa dibilang nyaris sempurna. “Untukmu malam ini, Victor. Tapi....” Eric mendekat ke arah Victor, lalu berbisik, “jangan kasar-kasar, dia masih perawann.” Eric menjauhkan diri, lalu tersenyum miring ke arah Victor. “Jangan lupa untuk memberikan tips lebih untukku.” Victor lantas menyerahkan ponselnya ke arah Eric, dan detik itu juga, senyuman Eric mengembang. Sebab Victor memberikan Eric kebebasan untuk menentukan berapa jumlah uang yang diinginkan. “Senang berbisnis denganmu, Vic!” Eric melangkah mendekat ke arah Xena yang menatapnya bingung. “Jangan bingung begitu. Tugasmu hanya perlu melayaninya, Xena. Tenang, jatahmu malam ini ada padaku. Kau akan terima uangnya besok pagi. Good luck!” Kepergian Eric membuat Xena kikuk setengah mati. Dia bahkan bingung harus melakukan apa saat ini. Karena jujur saja, ini pertama kalinya dia masuk ke dalam jurang terlarang. Namun sekali lagi, dia berusaha untuk menyakinkan dirinya sendiri, bahwa ini hanya akan menjadi hubungan semalam saja. Tidak akan pernah berlanjut setelahnya. “Kau harus bisa, Xena. Kau harus bisa melayaninya, demi uang. Demi bayaran yang besar untuk melunasi hutang-hutangmu itu!” Xena terus menyakinkan dirinya sendiri, bahwa tidak masalah jika dia berubah menjadi binal, sebab ini hanya akan menjadi hubungan semalam saja.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN