Xena terus menggerutu kesal jika mengingat Ethan yang begitu sialan. Saat ini dirinya sedang berada di rumah Lauren. Gadis itu tidak ingin pulang ke apartemen dalam keadaan kesal bukan main. Jadi, dia memilih untuk menetralkan diri di rumah sahabatnya itu. "Sudahlah, tidak perlu kau pikirkan orang gila seperti Ethan!" seru Lauren dan Xena menoleh dengan malas. "Sampai kepalamu botak pun dia pasti akan tetap gila. Tidak akan berubah jika bukan dari diri sendiri," lanjutnya. "Tapi Rosie? Aku memikirkan Rosie," ujar Xena. "Hah, aku kesal dan sudah lelah menasehatinya. Rosie saja yang bodoh, rasanya aku ingin mengumpatinya terus menerus. Atau mungkin dia hamil?" sahut Lauren dan Xena sontak melotot. Pemikiran macam apa itu, sampai membawa kehamilan juga. "Mana mungkin?!" "Mungkin saja, X