Episode 7 Bab 44

1774 Kata
Hari akan terasa mudah dijalani ketika seseorang hidup di dalam cinta. Aileen tidak bisa menghitung berapa kali dia tersenyum seharian ini. Aileen terlalu bahagia hingga dia tidak bisa mengendalikan ekspresinya sendiri. Sebenarnya, sudah hampir satu minggu Aileen kembali ceria seperti sedia kala. Tidak ada lagi alasan untuk bersedih. Semua masalah datang untuk membawa cerita baru dalam hidupnya. Aileen yakin bahwa hujan dan petir harus datang agar badai cepat berlalu. Aileen tidak berharap terlalu tinggi dengan mengatakan jika dia sedang menanti pelangi sehabis badai. Tidak, Aileen tidak berani mengharapkan pelangi di dalam hidupnya. Cukup dengan berakhirnya badai, Aileen sudah merasa sangat bahagia. “Kamu terlihat sangat bahagia sekarang. Apakah ada hal yang membuatmu merasa sangat senang?” Tanya ayahnya. Iya, semuanya memang membaik. Setelah dua bulan berusaha menghindari sarapan bersama, Aileen akhirnya memutuskan untuk bangun lebih siang dan menunggu keluarganya berkumpul di meja makan. Rasanya, dengan kehadiran Eros, hidup Aileen jauh lebih baik. “Memangnya aku tidak boleh tersenyum dan duduk di sini, Papa?” Tanya Aileen sambil mengambil roti dan juga mentega. Aileen berusaha keras untuk kembali duduk bersama di tempat ini, jadi Aileen tidak ingin menghancurkan semua usahanya. “Dia datang ke sini pagi ini, jangan mengatakan sesuatu yang akan merusak hatinya..” Kata ibunya dengan pelan. Aileen tersenyum. Aileen tahu jika ibunya berusaha untuk berbicara sepelan mungkin, tapi Aileen tetap mendengarnya. “Aileen, apakah kamu ingin s**u coklat? Mama akan mengambilkan s**u coklat kesukaanmu..” Kata ibunya sambil tersenyum. Aileen menganggukkan kepalanya dengan pelan. Aileen akan membiarkan ibunya melakukan segala hal yang ingin dia lakukan. Dua bulan ini Aileen menghindari ibunya, sekarang semuanya sudah selesai. Aileen tahu kalau seorang ibu akan merasa sangat bahagia jika bisa menyiapkan makanan untuk putrinya. Ibunya tampak tersenyum sambil bangkit berdiri untuk mengambilkan Aileen segelas s**u coklat. Tidak seperti yang lainnya, Aileen lebih suka s**u coklat dibandingkan s**u vanila. “Mamamu sangat bahagia karena kamu kembali sarapan bersama dengan kami. Katakan, apa yang kamu inginkan? Papa akan memberikan apapun yang kamu minta karena membuat Adena tersenyum lebar pagi ini..” Kata ayahnya. Aileen tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Aileen tahu kalau ayahnya adalah pria tegas yang sering kali bersikap keras kepada keluarganya sendiri. Tapi, di balik semua itu, ayahnya juga seorang pria biasa yang mencintai istrinya. Selama dua bulan, ibunya pasti menjalani hari yang buruk karena Aileen berhenti bicara dengan mereka semua. Ayahnya juga pasti tidak suka melihat keadaan ibunya yang murung. “Aku hanya menginginkan satu hal, Papa. Cukup berhentilah mengurus kehidupan pribadiku.. hanya itu saja..” Kata Aileen dengan pelan. “Aileen—” “Ini s**u coklat untuk putriku yang paling cantik. Aileen, apakah ada hal lain yang kamu inginka?” Tanya ibunya sambil meletakkan segelas s**u coklat di samping Aileen. Aileen menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. “Baiklah, mari kita sarapan..” Kata ibunya sambil kembali duduk. *** Aileen mengulurkan tangannya ke arah Eros sambil tertawa. Hari ini, Aileen kembali menghabiskan waktunya bersama Eros. Dalam satu satu minggu ini, mereka bertemu setiap hari. Aileen selalu datang menemui Eros di pagi hari dan mereka akan berpisah ketika hari sudah gelap. Aileen menikmati semua ini, dia senang karena selalu bersama dengan Eros. “Kenapa kamu menjatuhkan dirimu sendiri seperti itu? bagaimana jika kamu terluka?” Tanya Eros sambil menatap Aileen dengan kesal. Aileen kembali tertawa dengan keras. Tidak, Aileen tidak menjatuhkan dirinya dengan sengaja. Aileen memang ingin melihat Eros kesal seperti itu.  “Kamu kembali menipuku? Ini jebakan seperti saat kamu pura-pura tengelam?” Tanya Eros sambil menatap Aileen dengan pandanagn curiga. Aileen menggelengkan kepalanya dengan cepat. Astaga, pemuda ini memang sangat mudah dibuat kesal. Beberapa hari yang lalu, Aileen mengajak Eros ke pantai. Mereka bersenang-senang sejak pagi hingga menjelang siang. Saat akan kembali pulang, Aileen mengajak Eros untuk berenang sejenak. Aileen sebenarnya tidak bermaksud untuk membuat Eros khawatir, tapi secara tiba-tiba ombak datang dan membawa Aileen ke tengah. Aileen sempat panik untuk beberapa saat sehingga dia terlihat seperti orang yang sedang tenggelam, padahal tidak demikian. Aileen pandai berenang, dia tidak akan tenggelam sekalipun dilepaskan di tengah laut. Tapi Eros terlalu khawatir ketika melihat Aileen, pemuda itu langsung berenang dan berusaha menyelamatkan Aileen. Ketika sampai di daratan, Aileen tertawa sehingga Eros mengira jika dia sedang ditipu. Ah, sekalipun kata Eros dia tidak pernah datang ke pantai ataupun kolam renang, pemuda itu adalah seorang perenang yang hebat. “Aku tidak pura-pura tenggelam! Sudah aku katakan jika saat itu aku sedang panik. Kalaupun kamu tidak menyelamatkan aku, aku tetap akan selamat!” Kata Aileen sambil kembali tertawa. Aileen mengedarkan pandangannya, dia menatap hamparan padang rumput yang luas. Matahari akan segera tenggelam sehingga cahaya keemasan mulai muncul menghiasi langit. Bukan hanya langit, tapi padang rumput juga terlihat sangat indah karena cahaya senja. “Kamu selalu memiliki alasan untuk membuatku kesal!” Kata Eros sambil membaringkan tubuhnya di atas rumput. Pemuda itu menekuk lengannya dan berbaring sambil menatap ke arah matahari yang akan tenggelem. Eros menepuk tempat yang ada di sampingnya dan Aileen dengan senang hati menganggukkan kepalanya sambil ikut membaringkan tubuhnya di samping Eros. Dia menjadikan lengan Eros sebagai bantal lalu memeluk pemuda itu dari samping. Dunia terasa sangat mudah untuk dijalani ketika Aileen sedang memeluk Eros. “Aku memiliki banyak alasan untuk membuatmu bahagia..” Kata Aileen sambil tersenyum. Eros tertawa pelan. Pemuda itu terlihat sangat bahagia saat ini, oleh sebab itu.. Aileen memutuskan untuk memotret Eros secara diam-diam. Kamera kecil yang selalu dia bawa kemanapun dia pergi, kini tampak terbang secara otomatis untuk mengambil gambar dari angel yang berbeda. “Kamu sangat pandai berbicara kalimat manis.. tampaknya kamu sangat berpengalaman..” Kata Eros sambil tertawa. Aileen menganggukkan kepalanya dengan cepat. Iya, dia memang sangat berpengalaman dalam hal ini. Bertahun-tahun menyaksikan Keizaro menaklukkan puluhan gadis membuat Aileen jadi mahir dalam merayu. Ah, sahabatnya itu memang sedikit b******k. Seseorang yang akan menjadi istrinya harus memiliki hati yang besar karena dia tidak akan pernah bisa berhenti menatap wanita lain. “Benarkah? Siapa yang membuatmu seperti ini?” Tanya Eros sambil mengernyitkan dahinya. “Keizaro. Bukankah kamu sudah pernah bertemu dengannya? Dia seorang perayu ulung. Tidak terhitung berapa jumlah wanita yang dia rayu dengan kalimat manisnya. Aku belajar banyak hal darinya..” Kata Aileen sambil mengendikkan bahunya. Kadang Aileen merasa muak dengan sahabatnya itu. Mau sampai kapan Keizaro terbang dari satu wanita menuju ke wanita yang lain? Dia terlihat seperti seorang pria kesepian yang berusaha melampiaskan semuanya kepada wanita di sekelilingnya. Kadang, ketika Aileen menatap mana Keizaro, Aileen melihat sebuah impian besar di dalam tatapan pria itu. Tapi, hingga kini Aileen tidak mendapat jawaban apapun ketika dia bertanya kepada Keizaro mengenai mimpi pria itu. “Dia seperti itu? Tapi kurasa dia sangat menyayangimu.. apakah kalian—” “Apakah kamu juga sedang meragukan persahabatanku dengan Keizaro?” Tanya Aileen sambil memicingkan matanya. Eros tertawa lalu menggelengkan kepalanya dengan pelan. Selama ini, Aileen tidak bisa menghitung berapa banyak orang yang mengira jika dia dan Keizaro adalah sepasang kekasih. Ya, orang lain bisa saja berpikir demikian, tapi tidak dengan Eros. Pemuda itu harus tahu kalau Keizaro adalah sahabat Aileen, sementara pria itu adalah orang yang menguasai hati Aileen. Sampai kapanpun Eros tidak akan pernah bisa menggantikan tempat Keizaro di dalam hatinya, begitu juga sebaliknya. Eros memiliki tempat tersendiri di hati Aileen dan Keizaro juga demikian. “Aku seorang pria, aku tahu apa arti tatapannya. Dia bukan hanya khawatir.. dia juga ketakutan ketika dia pertama kali datang ke rumah sakit setelah dihubungi oleh Adeline..” Kata Eros. Aileen menghembuskan napasnya dengan pelan. Apakah Eros sedang mengatakan jika Keizaro memiliki perasaan lebih kepada Aileen? Astaga, Eros belum tahu saja seberapa banyak wanita yang selama ini menjadi kekasih Keizaro. Keizaro menyayangi Aileen sebagai sahabatnya, tidak lebih dari itu. “Keizaro memiliki banyak kekasih. Dia bukan tipe pria yang akan jatuh cinta kepada sahabatnya sendiri..” Kata Aileen. “Aku tidak bisa mempercayai itu setelah aku melihat tatapan Keizaro. Tapi, karena kamu yang mengatakan, aku jadi berusaha untuk percaya..” Kata Eros. Aileen tersenyum sambil mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah pemuda itu. Aileen masih belum bisa percaya jika mereka sedang bersama saat ini. Rasanya sangat menyenangkan.. “Kamu harus tahu kalau kita tidak akan selalu bahagia..” Kata Eros sambil memejamkan matanya. Aileen mengernyitkan dahinya. Bukankah Eros suka melihat matahari tenggelam? Kenapa dia memejamkan matanya saat ini? “Kenapa kamu menutup matamu?” Tanya Aileen dengan pelan. Aileen masih tetap menatap Eros, pemuda itu tampak tersenyum lalu menggelengkan kepalanya dengan pelan. “Kadang, kalau ada sesuatu yang kita suka, kita tidak bisa terus membuka mata untuk melihatnya. Sesekali cobalah untuk menutup matamu, lihatlah.. apakah ketika kamu menutup mata, kamu masih tetap bisa melihatnya?” Tanya Eros. Aileen menatap Eros dengan kebingungan. Apa yang sedang dikatakan oleh pemuda itu? “Aku pernah melihatmu ketika aku menutup mataku..” Kata Aileen dengan pelan. “Itu artinya kamu berhasil melihat tanpa mata.” Aileen menganggukkan kepalanya. Ada saat dimana Aileen tetap melihat Eros ketika matanya tertutup. Saat itu, Aileen tidak bisa melakukan apapun selain menutup matanya dan berharap untuk tetap melihat Eros. “Bagaimana denganmu?” Tanya Aileen. “Aku sering melihatmu dalam mimpiku. Aku pikir kamu memang hanya mimpi, hanya sosok yang muncul di dalam imajinasiku.. tapi ternyata kamu nyata.. kamu ada dan aku bisa memelukmu.” Kata Eros sambil membuka matanya. Aileen tersenyum. Kadang, dia juga berpikir jika semua ini hanyalah khayalannya saja. Tapi, ketika Aileen bangun di pagi hari dan datang menemui Eros, Aileen sadar jika semuanya nyata. Semua kebahagiaan yang dia rasakan bukanlah imajinasinya sendiri. “Tapi Aileen, apakah kamu akan tetap memegang tanganku ketika keadaan tidak baik-baik saja? Ketika kita berdiri di ambang kehancuran?” Tanya Eros sambil menatap Aileen. Aileen sadar jika perjalanan mereka masih sangat panjang. Akan ada banyak sekali badai dan juga rintangan yang harus mereka lewati. Beberapa masalah yang terjadi belakangan ini masih belum cukup untuk menguji kisah mereka. Mungkin, suatu saat nanti mereka memang akan dihadapkan pada jurang kejancuran.. tapi apakah pantas jika Aileen melepaskan semua kebahagiaan ini untuk menyelamatkan dirinya sendiri? Tidak, bahkan ketika Aileen selamat, dia tidak akan bisa hidup dengan baik jika tidak menyelamatkan kisah mereka. Mereka diizinkan untuk berada di cerita yang sama, dalam kisah yang sama, jadi mereka juga harus berakhir bersama. Namun, akhir seperti apa yang akan menantikan mereka berdua? Apakah akhir bahagia seperti yang selalu diimpikan oleh setiap pasangan atau akhir tragis seperti kisah cinta Romeo dan Juliet yang melegenda? “Aku akan memegang tanganmu.. kita akan menghadapi semuanya bersama sekalipun harus berdiri di jurang kehancuran..” Kata Aileen dengan pelan. Sayangnya, baik Aileen maupun Eros tidak menyadari jika kisah cinta Romeo dan Juliet sebenarnya berakhir bahagia menurut persepsi beberapa orang. Juliet akhirnya meminum racun milik Romeo dan mereka mati bersama.. bukankah itu adalah akhir yang bahagia untuk kisah yang ditolak oleh dunia? ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN