Episode 1 Bab 4

1422 Kata
Aileen tidak bisa menahan rasa kesal yang ada di dalam hatinya. Beberapa menit yang lalu Aileen baru saja mengalami kejadian yang begitu menyebalkan. Aileen akan datang ke bawah jembatan untuk memberikan bantuan berupa uang tunai yang dia kemas di dalam amplop kecil. Hari ini Aileen memang tidak ingin memberikan makanan atau pakaian seperti biasanya. Beberapa orang tanpa kasta pasti juga membutuhkan uang. Aileen tahu jika di dunia ini orang tanpa kasta sangat sulit untuk diterima, tapi mereka masih bisa membeli beberapa benda di supermarket kota jika mereka memang mau menyusup ketika masuk ke dalam gerbang kota. Sayang sekali, rencana Aileen untuk memberikan uang harus gagal karena kardus yang dia bawa telah lenyap karena di curi. Pencurinya pasti juga orang tanpa kasta. Aileen tidak bisa menyalahkan atau menuduh mereka, tapi di dekat sana memang lokasi tempat tinggal orang tanpa kasta. Biasanya Aileen datang bersama dengan beberapa temannya yang juga seorang relawan. Hari ini Aileen datang sendiri karena dia ingin menghabiskan waktu lebih lama di tempat ini. Sayang sekali Aileen harus mengalami kejadian yang sungguh tidak menyenangkan. Aileen sebenarnya tidak peduli berapa ratus juta uang miliknya yang harus hilang karena dicopet, Aileen hanya merasa kesal karena uang yang seharusnya dia bagikan kepada orang tanpa kasta harus lenyap begitu saja. Sekarang apa yang harus dia lakukan? “Kita akan pergi ke kantor tuan Benedict. Anda diminta untuk datang ke sana” Kata sopirnya. Aileen mengernyitkan dahinya. Kenapa ayahnya memanggil Aileen di pagi hari seperti ini? Biasanya ayahnya tidak pernah mau diganggu ketika sedang bekerja. Lalu, kenapa hari ini Aileen malah diminta untuk datang ke sana? “Kenapa aku harus ke sana?” Tanya Aileen. “Tuan Benedict sangat marah pada kejadian yang baru saja menimpa Nona. Saya diminta untuk mengantarkan nona ke sana” Aileen membelakkan matanya. Astaga, kenapa ayahnya bisa tahu? Sopir ini memang suka membuat masalah. Kenapa juga dia harus mengatakan semuanya kepada ayahnya? Aileen saja sudah berencana untuk merahasiakan kejadian ini dari siapapun. Kenapa harus ayahnya yang mengetahui semuanya? Aileen akan habis hari ini juga. Dia tidak akan mendapatkan kebebasannya lagi. “Apakah kamu memang sangat ingin berhenti dari pekerjaan ini?” Tanya Aileen dengan kesal. “Maafkan saya nona. Tapi tuan memang memasang sebuah perangkat di dalam otak saya sehingga dia bisa tahu apapun yang saya pikirkan” Gila, ayahnya memang sudah gila. Bagaimana mungkin dia melakukan itu kepada sopirnya? Aileen sudah cukup lama mendengar tentang perkembangan alat canggih itu, Aileen juga merasa tertarik untuk mencoba alat itu, tapi Aileen sama sekali tidak pernah berpikir jika sopirnya sudah lebih dulu dipasang alat menyeramkan itu. Bagaimana mungkin manusia menjual kebebasannya sendiri hanya karena dia ingin tetap bekerja? Dalam hidup Aileen, dia memang tidak pernah menghadapi masalah ekonomi. Aileen sama sekali tidak tahu jika di dunia ini ada banyak orang yang rela melakukan apapun hanya agar mendapatkan pekerjaan. “Kenapa kamu tidak mengatakan itu kepadaku?” Tanya Aileen dengan kesal. Aileen benar-benar tidak menyangka jika selama ini ayahnya masih memata-matai dirinya. Jadi sebenarnya, tanpa perlu bantuan mulut ember Aruna, ayahnya sudah tahu segalanya? Ya Tuhan, kenapa keluarganya sangat menyeramkan seperti itu? “Nona tidak bertanya apapun kepada saya..” Sial! Sopir itu memang sangan menyebalkan. Jika seperti ini, Aileen jadi ingin sekali mengganti sopirnya. Sayangnya, setelah tahu apa saja yang sudah dilakukan oleh sopirnya untuk tetap bertahan di posisi ini, Aileen jadi merasa tidak tega. Lalu apa yang bisa dia lakukan? Ah, sepertinya Aileen memang harus lulus dalam ujian mengemudi yang akan dilakukan tahun ini. Jika Aileen lulus ujian itu, dia bisa memecat sopir ini atau mempekerjakannya untuk mengantar Adeline. Tahun ini adiknya itu sudah mendapatkan izin untuk memiliki kendaraan pribadi dan juga sopir. Ya beginilah dunia yang penuh dengan aturan tidak masuk akal. Manusia harus mendapatkan izin untuk memiliki kendaraan pribadi. Ada beberapa aturan yang harus ditaati, termasuk dengan aturan usia. Ujian mengemudi hanya dilakukan satu tahun sekali, tahun ini Aileen harus lulus ujian menyebalkan itu. “Jangan ulangi ini. Aku yang membayar dirimu, jika ayahku melakukan atau mengatakan sesuatu, langsung sampaikan kepadaku. Jangan lupakan itu!” Kata Aileen pada akhirnya. Ya, Aileen memang tidak bisa mengubah apapun. Keadaan ini sudah terlanjur kacau. Sekarang Aileen hanya perlu menunggu hingga dia sampai di kantor dan menemui ayahnya dengan segera. Entah kekacauan apa yang sedang menanti Aileen. *** “Jadi maksudmu mereka bukan dari kalangan orang tanpa kasta?” Tanya ayahnya ketika Aileen baru saja selesai memberikan penjelasan palsu kepada pria itu. Benar, Aileen memang terpaksa berbohong kepada ayahnya. Aileen tidak memiliki pilihan lain. Jika dia mengatakan kebenarannya, maka bisa pastikan jika ini adalah hari terakhir Aileen mendapatkan kebebasannya. “Sepertinya begitu. Mereka menggunakan pakaian yang bagus, Papa” Kata Aileen dengan pelan. Aileen menghembuskan napasnya dengan pelan. Dosanya akan sangat besar karena dia dengan sengaja memberikan kesaksian dusta kepada ayahnya sendiri. Ya, mau bagaimana lagi? Aileen tidak memiliki pilihan lain. Keadaan ini memaksa Aileen untuk mengatakan sebuah dusta besar. “Orang tanpa kasta juga bisa saja memiliki pakaian yang bagus. Bukankah ada banyak orang yang menyumbangkan pakaian mereka untuk orang tanpa kasta?” Ayahnya memang bukan orang yang bodoh. Ya, Aileen tahu itu. Dia mengambil keputusan yang salah dengan mengatakan semua kebohongan ini. Ayahnya pasti akan tahu jika Aileen sedang berusaha menipu dirinya. Matilah dia! “Tapi aku tahu jika pakaian yang diberikan tidak akan sebagus itu. Mereka juga bukan orang kaya yang bisa membeli pakaian di toko. Sekalipun mereka kaya, mereka tetap tidak bisa masuk ke dalam kota, bukan?” Aileen tertawa pelan. Semua orang di pemerintahan selama ini tidak tahu jika di gerbang kota sering kali terjadi kelalaian. Ada banyak penjaga yang malas bekerja sehingga mereka sering melakukan kesalahan. Ya, sebenarnya Aileen sangat tidak menyukai sikap mereka yang tidak disiplin, tapi di lain sisi Aileen juga senang karena akhirnya ada beberapa orang tanpa kasta yang bisa menikmati kehidupan di kota sekalipun hanya dalam waktu yang singkat. “Papa pernah mendengar jika ada orang tanpa kasta yang berusaha menyusup ke kota. Mungkin saja memang ada yang berhasil masuk dan membeli pakaian bagus di toko” Kata ayahnya. Aileen menghembuskan napasnya dengan pelan. Sekarang apa yang harus dia katakan? “Kalaupun mereka bisa masuk ke kota, satu-satunya hal yang mereka beli adalah makanan. Mereka pasti akan berpikir ribuan kali untuk membeli pakaian Papa. Mereka selalu kelaparan, jadi lebih masuk akal jika mereka membeli makanan. Ya, itupun jika mereka memang bisa menyusup masuk ke kota” Kata Aileen dengan tenang. “Baiklah, papa akan melacak siapa orang yang telah mencopetmu. Jangan khawatir. Oh iya, apakah kamu mendapat luka atau semacamnya?” Aileen menelan ludahnya sendiri. Sial! Sekarang apa yang harus dia katakan? “Papa, jangan melakukan apapun. Tolong, jangan mengangkat kasus ini ke publik. Mereka bisa saja merasa curiga ketika tahu aku ada di sekitar pemukiman orang tanpa kasta. Tolong jangan melakukan apapun..” Kata Aileen dengan cepat. “Aileen, kita harus mencari siapa pelakunya. Di sekitar sana pasti ada kamera pengawas, Papa bisa meminta seseorang untuk memeriksanya” “Tidak. Jangan Papa. Karirku akan hancur ketika ada orang yang tahu jika putri seorang Elysium memiliki hubungan dengan orang tanpa kasta. Sudahlah, jangan mengungkit kasus ini. Kalau bisa, jangan sampai orang rumah tahu jika aku baru saja mengalami kejadian yang tidak menyenangkan. Ini sungguh hal yang memalukan. Kak Aruna pasti akan membuat kekacauan jika dia tahu hal ini..” Kata Aileen dengan pelan. Jujur saja ini tidak sepenuhnya bohong. Aileen memang tidak ingin Aruna tahu karena Kakaknya itu akan menjadi manusia yang paling bersemangat untuk menjatuhkan Aileen ketika dia tahu kelemahan Aileen. Begitulah, mereka memang bersaudara tapi mereka berlaku layaknya seorang musuh. “Kamu masih memikirkan karirmu? Aileen, sudah ada banyak sekali orang yang tahu jika kamu adalah salah satu relawan. Karirmu akan segera hancur jika kamu tidak berhenti melakukan semua ini” Kata ayahnya. Aileen menghembuskan napasnya dengan pelan. Jujur saja Aileen tidak pernah peduli dengan karirnya. Itu bukan hal yang penting. “Tolong, Papa. Jangan menghancurkan karirmu juga..” Kata Aileen dengan pelan. “Dengarkan papa.. jika hal ini sampai terulang lagi, kamu harus menghentikan semuanya. Jangan berhubungan dengan orang tanpa kasta karena mereka tidak memiliki aturan. Mereka bukan orang yang berasal dari dunia kita, jangan memaksakan dirimu untuk terus membantu mereka” “Aku sama sekali tidak terpaksa, Papa. Tolonglah, jangan merendahkan mereka. Mereka juga manusia sama seperti kita” Aileen menatap ayahnya yang tampak kesal dengannya. Ya, Aileen memang tidak pernah sepaham dengan ayahnya. “Aileen, dunia ini sudah menetapkan aturan yang harus ditaati. Mereka adalah orang-orang yang tidak masuk ke dalam spesifikasi—” “Baiklah-baiklah.. aku janji hal ini tidak akan terulang lagi” Kata Aileen pada akhirnya.          
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN