Remember You
Episode 4(Awal)
~Tangisku tanpamu~
“Ini bukan hanya sekedar tangisan, tapi juga bentuk keputusasaan”
Langkah kaki Aileen sudah bergetar sejak dia memasuki kawasan rumah sakit, tapi Aileen tetap beruasana untuk berlari dengan cepat.
Aileen tidak bisa menghentikan tangisannya, sejak tadi tangannya sibuk menghapus air matanya sendiri.
Di tengah malam, Aileen menerima telepon dari salah satu keluarga Keizaro.
Pria itu mengalami kecelakaan. Mobilnya hancur dan dia tidak sadarkan diri.
Aileen tidak bisa mengingat dengan jelas apa saja yang terjadi di rumahnya sebelum dia datang ke rumah ini. Tapi saat mengetahui jika Keizaro dilarikan ke rumah sakit dengan luka parah di sekujur tubuhnya, Aileen langsung menangis dan menjerit ketakutan. Ibu, ayah, dan adiknya datang ke kamar Aileen dengan kebingungan, tapi Aileen sama sekali tidak sanggup menjelaskan apapun.
Pikirannya kosong. Dia hanya ingin segera tiba di rumah sakit dan melihat bagaimana keadaan Keizaro.
“Aileen? Aileen tenanglah, dokter sedang berusaha untuk menyelamatkan Keizaro”
Aileen menemukan keluarga Keizaro yang sedang berdiri di depan ruangan tempat Keizaro di tangani.
Tais Aileen semakin histeris ketika dia mendengar kalimat Kerina Oh Tuhan. Seburuk apa keadaan Keizaro?
“Kak? Kak.. bagaimana keadaan—bagaimana keadaannya?” Tanya Aileen dengan suara bergetar.
“Tidak ada yang tahu bagaimana keadaanmu. Mobilnya hancur dan meledak, Aileen.. aku tidak tahu bagaimana keadaan adikku..” Kata Kerina.
Aileen menjatuhkan dirinya. Bahkan kakinya terasa lemas saat ini.
Bagaimana ini? Kenapa Keizaro bisa kecelakaan seperti ini? Apa yang sebenarnya terjadi?
Mobil Keizaro masih baik-baik saja ketika pria itu mengantar Aileen pulang ke rumah. Keizaro mengatakan jika dia akan mampir untuk bertemu dengan temannya dan dia meminta agar Aileen segera tidur. Tapi.. secara tiba-tiba Aileen dibangunkan oleh suara ponselnya yang nyaring. Keizaro kecelakaan, sahabatnya sedang kecelakaan dan keadaannya sangat kritis.
“Tidak, ini tidak mungkin..” Kata Aileen dengan pelan.
“Aileen, jangan seperti ini sayang. Jangan menangis, tunanganmu akan baik-baik saja” Kata ayahnya.
Aileen kembali menangis. Keadaan Keizaro pasti tidak baik-baik saja. Pria itu sedang kritis saat ini.
“Jangan seperti ini, Aileen.. Yakinlah pada Papa, tunanganmu akan baik-baik saja” Kata ayahnya sambil berusaha membuat Aileen bangkit berdiri.
Aileen melangkahkan kaki dengan pelan, dia diminta untuk duduk di dekat pintu ruangan Keizaro.
Ada banyak suara yang terdengar dari dalam ruangan, tapi tidak ada satupun yang Aileen mengerti. Aileen hanya terus menangis sambil menunggu kabar baik dari para dokter yang sedang menangani Keizaro.
Di dalam sana, sahabatnya berjuang untuk nyawanya sendiri.
Tidak, Aileen tidak akan siap mendengarkan berita buruk. Keizaro adalah orang yang selalu menemaninya sejak dia masih kecil, pria itu sangat kuat, dia tidak mungkin kalah saat ini. Apapun yang terjadi, Keizaro pasti akan sembuh. Sahabatnya itu pasti akan sembuh..
“Kamu ingin minum? Ini akan membuatmu jadi lebih baik” Kata Kerina.
Aileen menggelengkan kepalanya dengan pelan. Tidak akan ada yang membuat Aileen lebih baik selain berita tentang kesembuhan Keizaro.
“Minumlah sesuatu, Aileen. Jangan seperti ini, Keizaro akan sedih jika dia melihat keadaanmu” Kata Kerina.
“Aku ingin dia melihat keadaanku. Dia harus tahu kalau aku sedang menangis. Dia pasti akan segera bangun jika melihatku seperti ini” Kata Aileen dengan pelan.
Keizaro tidak pernah membiarkan Aileen menangis sendirian. Bagaimanapun keadaan mereka, Keizaro akan selalu datang setiap kali dia mendengar tangisan Aileen. Lalu sekarang, kenapa dia tidak datang? Aileen menangis sejak dua jam yang lalu, tapi Keizaro sama sekali tidak peduli.
“Dia pasti akan segera melihat keadaanmu. Nanti dia akan marah padaku jika aku membiarkan kamu menangis tanpa menawarimu minuman. Minumlah ini..” Kata Kerina sambil memberikan botol air mineral kepada Aileen.
Sudah dua jam Aileen duduk di sini, tapi belum ada satupun kabar mengenai keadaan Keizaro.
Tadi ayahnya duduk di samping Aileen, tapi sekarang dia sedang berbicara dengan orang tua Keizaro.
“Aku takut kalau terjadi sesuatu kepadanya, Kak..” Kata Aileen dengan suara bergetar.
Air matanya kembali turun begitu dia memikirkan kemungkinan buruk yang akan terjadi.
Aileen sudah melihat bagaimana keadaan mobil Keizaro. Mobil itu menabrak lalu meledak dan jatuh di pinggir jalan. Aileen tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada mobil Keizaro. Pria itu tidak mungkin mengemudikan mobil dengan tidak hati-hati. Mobil Keizaro juga bukanlah mobil sembarangan. Bagaimana mungkin mobil itu bisa menabrak? Ada sensor otomatis di mobil Keizaro yang bisa mendeteksi jarak aman dalam mengemudi, mobil itu bisa terbang tanpa perlu dikemudikan secara manual. Tidak mungkin ada kesalahn teknis dari mesin mobil itu. Kalau ada sesuatu yang tidak beres, Keizaro pasti sudah menyadarinya.
“Keizaro tidak pernah kecelakaan sebelumnya. Anak itu sudah mahir mengemudikan mobil sejak dia berusia 16 tahun. Pada tahun pertama dimana dia bisa mendapatkan surat izin, dia langsung mendapatkan surat izin mengemudi tanpa kesulitan apapun. Keizaro sangat menyukai dunia otomotif, dia tidak mungkin kecelakaan begitu saja. Ada seseorang yang merencanakan semua ini, Aileen” Kata Kerina.
Aileen terisap. Tidak, ini tidak mungkin.
Kecelakaan ini adalah sebuah sabotase? Ada seseorang yang ingin menyakiti Keizaro?
“Apa?”
“Ada peledak yang ditemukan di sistem mobil Keizaro. Kamu tahu sendiri jika mobil Keizaro tidak hanya dijalankan oleh mesin, tadi juga teknologi komputer. Dalam sistem itu, ditemukan sebuah peledak. Aku baru saja mendapatkan informasi dari orang kepercayaanku” Kata Kerina.
Aileen kehilangan kata-katanya. Ada sebuah nama yang muncul secara tiba-tiba di dalam benaknya.
Seseorang yang katanya tidak akan pernah membiarkan Keizaro menjadi milik orang lain.
Ya Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi?
Aileen bangkit berdiri, Aileen rasa dia harus segera menghubungi seseorang.
“Aileen, kamu mau pergi kemana?” Tanya Kerina sambil menghentikan langkah Aileen.
Aileen menarik napasnya dengan pelan. Untuk saat ini Aileen tidak bisa mengatakan apapun kepada Kerina.
“Aku akan kembali secepat yang aku bisa, Kak..” kata Aileen dengan pelan.
“Kamu mau kemana di tengah malam seperti ini?” Tanya Kerina.
Aileen melepaskan pegangan tangan Kerina. Aileen tidak bisa terus diam di sini. Dia harus memastikan sesuatu.. sesuatu yang pasti akan sangat menyakitkan untuk didengar.
“Tolong biarkan aku pergi..” Kata Aileen sambil melangkahkan kakinya dengan pelan.
Aileen menatap ayahnya yang tampak kebigungan. Aileen tersenyum lalu menganggukkan kepalanya, dia tidak ingin ayahnya khawatir.
“Aku akan kembali, Papa..” Kata Aileen dengan pelan.
Ayahnya menganggukkan kepalanya.
Langkah kaki Aileen terasa sangat berat. Dia masih terkejut dengan beberapa fakta yang dia terima beberapa saat yang lalu. Tapi, Aileen berusaha keras untuk tetap melangkahkan kakinya.
Tangan Aileen terulur untuk mengambil ponselnya.
Untuk beberapa saat, hanya terdengar nada tunggu di sambungan telepon, tapi tiga detik kemudian panggilannya diangkat.
“Kamu ada dimana, Kakak?” Tanya Aileen dengan suara tenang.
“Kenapa kamu menghubungiku di tengah malam seperti ini, Aileen?” Tanya Aruna.
Aileen membuang napasnya dengan pelan.
Kenapa dia harus memiliki saudara seperti Aruna?
“Aku akan mendapatkan semua bukti, lalu aku akan membuat kamu menyesal karena telah melakukan hal ini kepadaku!” Kata Aileen dengan suara keras. Tangisannya kembali terdengar bersamaan dengan deru napasnya yang memburu.
“Kamu tidak akan pernah mengalahkan aku. Kamu tahu, aku adalah istri dari Elysium.. manusia biasa sepertimu tidak akan bisa mengalahkan aku”
Aileen tertawa pelan. Jadi, inilah tujuan Aruna menikah? Perempuan itu hanya ingin menaikkan kekuasaannya. Ah, seharusnya Aileen sudah menduga hal ini.
“Menjijikkan sekali! Aku merasa jijik dengan diriku karena kita adalah saudara. Tapi, Kak.. bagaimanapun juga, aku tidak akan melepaskanmu begitu saja. Kamu memiliki masalah denganku, jadi seranglah aku!” Kata Aileen dengan histeris.
Rasanya Aileen masih tidak bisa menerima fakta ini. Aruna membuat Keizaro di dalam bahaya. Perempuan itu benar-benar gila!
Sejak dulu Aileen tahu kalau Aruna tidak terlalu menyukai dirinya, tapi Aileen tidak pernah menyangka jika Kakaknya itu tega menyakiti Keizaro.
“Aku sudah pernah melakukannya dua tahun yang lalu. Kamu terlalu bodoh karena tidak melakukan apapun saat itu. Satu hal yang aku tahu, kamu memang tidak pernah keberatan jika ada yang melukai dirimu.. tapi, kamu tidak akan tinggal diam jika ada yang mengusik orang-orang di sekitarmu”
Dua tahun lalu, Aileen pernah berada di posisi Keizaro. Mobilnya di sabotase dan Aileen kecelakaan. Dia mengalami luka yang cukup parah, tapi akhirnya dia bisa selamat. Beberapa saat setelah Aileen sembuh, akhirnya Aileen mengetahui jika Aruna adalah dalang dibalik semuanya. Aileen memilih untuk menutup mulutnya karena dia tidak ingin membuat keributan. Tapi kali ini, Aileen tidak akan diam saja. Aruna sudah sangat keterlaluan.
Apa yang ingin dibuktikan oleh wanita itu? Untuk apa dia mencelakai Keizaro.
“Kalau sesuatu sampai terjadi pada tunanganku, aku tidak akan mengampunimu, Kak. Tidak akan.” Kata Aileen sambil menutup sambungan teleponnya.
Aileen kembali meluruhkan tubuhnya ke atas lantai.
Tidak, ini tidak boleh terjadi.
Keizaro harus selamat, sahabatnya itu harus tetap hidup.
“Aileen..”
Aileen mengangkat kepalanya, dia menatap ibunya yang sedang berada di depannya.
“Mama..” Aileen memeluk ibunya dengan erat. Dia menangis di dalam pelukan ibunya.
“Jangan khawatir, Keizaro selamat. Dia selamat, Aileen.”
Aileen menatap ibunya dengan pendangan terkejut.
“Keizaro?”
“Iya, dia selamat. Dokter sudah keluar dari ruangan, Keizaro selamat, Aileen. Sudah, jangan menangis.. Mama tahu apa yang terjadi, tapi tolong jangan katakan ini kepada siapapun” Kata ibunya.
Aileen menarik napasnya dengan pelan.
Menjadi seorang ibu adalah hal yang begitu sulit. Ketika satu putri melukai putrinya yang lain, saat itulah seorang ibu dihadapkan dengan kenyataan yang begitu menyakitkan.
Apa yang Aruna lakukan adalah hal yang begitu jahat. Dulu Aileen mencoba untuk tetap diam, tapi kali ini dia tidak akan melakukan hal yang sama.
Aileen tidak akan melepaskan Kakaknya itu.
“Mama, apakah Mama akan marah jika aku tidak menuruti perkataan Mama?” Tanya Aileen.
Ibunya menatap Aileen dengan pandangan pias. Adena terlihat sangat kacau saat ini. Ibunya itu pasti sudah tahu jika Aruna berada di balik kejadian saat ini, oleh sebab itu dia meminta agar Aileen tetap diam.
“Tidak, Mama tidak memiliki hak untuk membungkam mulutmu, Aileen. Tapi.. Papamu pasti akan sangat kecewa jika dia tahu kebenaran ini” Kata ibunya.
Aileen tertawa dengan pelan. Seharusnya Aileen tahu kenapa ibunya meminta agar Aileen tetap diam.
Ah, selama ini ibunya tidak pernah memikirkan dirinya sendiri. Ibunya akan terus mendahulukan keluarganya, dia lebih mementingkan perasaan orang lain. Bahkan di saat seperti ini, ibunya tetap memikirkan ayahnya?
“Lalu bagaimana dengan aku? Bagaimana dengan Keizaro dan keluarganya? Tidak bisakah Mama berhenti memikirkan perasaan Papa? Dia juga harus tahu kalau dia memiliki putri yang sangat jahat! Sampai sekarang Papa belum tahu kalau dua tahun lalu aku kecelakaan karena Aruna. Tapi sekarang aku tidak mau tetap diam, Ma..” Kata Aileen.
Aileen bisa gila jika Aruna terus mengganggunya. Kakaknya itu bagaimana psikopat yang tidak memiliki hati. Semakin lama, Aruna semakin tidak terkendali.
“Jangan sekarang, Aileen. Mama mohon padamu, jangan sekarang.. jangan mengatakan apapun kepada mereka. Ini bukan waktu yang tepat..” Kata ibunya.
Aileen menolehkan kepalanya lalu tersenyum tipis.
Jadi sekarang Aileen sedang membuat ibunya memohon kepada dirinya?
“Kamu bisa melakukan apapun, kamu juga bisa membalas Kakakmu, tapi ini bukan waktu yang tepat. Tolong, jangan katakan apapun kepada mereka..” Kata ibunya.
Aileen menganggukkan kepalanya lalu kembali memeluk ibunya. Di dunia ini, satu-satunya orang yang rela melakukan apapun untuk kebahagiaannya adalah ibunya. Wanita itu akan selalu memberikan segala hal yang Aileen inginkan.
Ibunya jarang meminta sesuatu dari Aileen, jadi.. jika kali ini ibunya meminta agar Aileen tetap diam untuk sesaat, bagaimana mungkin Aileen bisa menolaknya?
“Jangan khawatir, Mama.. aku tidak akan mengatakan apapun” Kata Aileen dengan pelan.
Dada Aileen terasa sangat sesak. Aileen tahu segalanya, tapi dia tidak bisa mengatakan apapun.
Astaga, kenapa hidupnya harus sesulit ini?
Aileen mengedarkan pandangannya. Lorong rumah sakit tampak sepi di tengah malam seperti ini.
Tapi... ada satu hal yang menarik pandangan Aileen.
Eros. Pria itu ada di sini. Dia bahkan sedang menatap Aileen saat ini.
Apa.. apa yang dilakukan Eros di tempat ini? Kenapa berada di rumah sakit pada tengah malam seperti ini?
Eros, pria itu tampak menatap Aileen sesaat, lalu dia berbalik dan melangkah meninggalkan Aileen begitu saja.
“Malam yang gelap kembali datang, dan tangisanku tidak pernah bisa berhenti”
***