Eposide 3 Bab 18

1505 Kata
“Jatuh cinta? Kamu sedang jatuh cinta kepada siapa memangnya?” Tanya Keizaro. Aileen menggelengkan kepalanya. Pagi ini Aileen memilih untuk menemui Keizaro. Pemuda itu selalu memiliki jawaban atas pertanyaan yang Aileen miliki. Sekarang Aileen sedang membutuhkan bantuan Keizaro. Setelah perbincangan kemarin malam, Aileen semakin yakin jika ada sesuatu yang salah dengan dirinya. Masalahnya, tidak ada jawaban pasti atas rasa gelisah yang terus mengganggu hatinya. Adeline tidak banyak membantu, jawaban adiknya itu justru membuat Aileen semakin kebingungan. Oleh sebab itu, pagi ini Aileen memilih untuk menemui Keizaro. “Aku tidak sedang jatuh cinta. Aku hanya ingin tahu saja bagaimana rasanya..” Kata Aileen dengan tenang. “Kamu sedang berusaha berbohong kepadaku? Katakan kepadaku, siapa yang membuatmu bertanya tentang hal ini kepadaku, Aileen?” Tanya Keizaro. Aileen kembali menggelengkan kepalanya. Tidak, Aileen tidak ingin membicarakan apapun tentang dirinya. Pagi ini Aileen hanya ingin mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang dia ajukan kepada Keizaro. “Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku, setelah itu kamu tidak perlu bertanya lagi bagaimana rasanya..” Kata Keizaro sambil tertawa. Aileen tersenyum singkat. Sungguh, Aileen sedang tidak ingin bergurau saat ini. “Aku menemuimu karena aku pikir kamu akan membantuku, tapi ternyata kamu malah membuatku semakin kesal. Baiklah kalau begitu, aku akan pulang saja” Kata Aileen sambil bangkit berdiri. “Tunggu! Kenapa kamu mudah sekali marah? Ada apa denganmu?” Keizaro menghentikan langkah Aileen, pemuda itu juga memaksa agar Aileen kembali duduk di kursinya. “Habiskan makananmu. Aku tahu kalau kamu tidak sarapan di rumah..” Kata Keizaro. Aileen mengernyitkan dahinya. Siapa yang memberi tahu Keizaro jika pagi ini Aileen tidak makan apapun di rumahnya? “Adeline menghubungiku, dia memintaku agar aku memastikan kamu makan dengan benar. Ada apa denganmu? Ada masalah apa di rumah?” Tanya Keizaro. “Bukan urusanmu..” Jawab Aileen dengan tenang. “Itu akan menjadi urusanku ketika aku menikah denganmu..” Kata Keizaro. Aileen melemparkan kotak tissu ke arah pemuda itu. “Astaga, kamu membuatku terkejut!” Setelah itu, baik Aileen maupun Keizaro sama-sama terdiam. Mereka sibuk menghabiskan sarapan yang baru saja tiba di atas meja. Aileen menghembuskan napasnya dengan pelan. Hari ini.. haruskah dia menemui Eros? Bagaimana jika nanti ayahnya kembali marah? “Keizaro, bagaimana jika orang tuamu melarangmu menemuiku?” Tanya Aileen. “Itu tidak mungkin, mereka sangat menyukaimu..” Kata Keizaro. Aileen memutar bola matanya dengan kesal. Kenapa Keizaro berubah menjadi sangat menyebalkan sekarang? “Bagaimana jika ada sesuatu yang membuat mereka tidak menyukaiku?” Tanya Aileen. “Ah, kita sedang berandai-andai sekarang?” Tanya Keizaro. Aileen menganggukkan kepalanya. Ya, anggap saja seperti itu. “Sepertinya aku akan tetap menemuimu. Orang tuanya memang menyayangiku, tapi mereka tidak bisa melarangku untuk berhenti menemuimu..” Jawab Keizaro dengan serius. Aileen mengerjapkan matanya untuk sesaat. Kenapa Keizaro menatapnya seperti ini? Pemuda itu terlihat sangat berbeda ketika dia sedang serius. “Kamu ingin tahu alasannya?” Tanya Keizaro. “Tidak, aku tidak ingin mendengar apapun darimu. Kamu sangat menyebalkan..” Kata Aileen. “Karena dibandingkan dengan mereka, aku jauh lebih dekat denganmu. Kita sudah mengenal sejak kita masih kecil, bukan hanya mengenal saja.. tapi kamu adalah orang yang paling dekat dengan hatiku..” Kata Keizaro. Aileen bangkit berdiri. Sepertinya dia harus segera pergi meninggalkan Keizaro. Pria itu sangat menyebalkan! “Aku pergi. Terima kasih untuk sarapan ini” Kata Aileen. *** “Katakan kepadaku, apa yang kamu sembunyikan dari kami?!” Aileen mengernyitkan dahinya ketika Aruna masuk ke dalam ruangan kerjanya secara tiba-tiba. Bukan hanya tidak mengetuk pintu, tapi Kakaknya itu juga masuk dengan cara yang tidak benar. Sekalipun Aileen lebih muda darinya, apakah Kakaknya itu tidak tahu bagaimana tata cara ketika sedang bertamu? Ah, dia memang sangat menyebalkan. “Keluarlah dari ruanganku. Aku sangat sibuk saat ini..” Kata Aileen dengan pelan. Menghadapi Aruna adalah hal yang begitu menjengkelkan. Kakaknya itu selalu berhasil membuat orang jadi emosi karena kalimat dan tindakannya. “Kamu tidak bisa mengusirku begitu saja. Katakan kepadaku, apakah kamu memiliki hubungan dengan orang tanpa kasta?!” Tanya Aruna. Aileen menarik napasnya dengan pelan. Berulang kali Aileen mencoba meyakinkan kepada dirinya sendiri agar dia bisa tetap tenang. “Aku menjalankan yayasan amal. Seperti yang Kakak lihat, setiap hari aku berhubungan dengan mereka..” Kata Aileen sambil tersenyum. “Jangan membuatku kesal kepadamu, Aileen. Kamu tahu kalau aku bisa membuatmu dalam masalah besar hanya karena kamu mencoba mengabaikanku..” Kata Aruna. Aileen tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Dia tahu bagaimana sifat dan watak Kakaknya. Seumur hidupnya, Aileen telah mengenal banyaknya sifat buruk yang dimiliki oleh Kakaknya. Namun, untuk saat ini Aileen sedang tidak ingin berurusan apapun dengan perempuan itu. “Aku akan menunggumu keluar dari ruangan ini, jika kamu tidak segera keluar maka aku akan memanggil penjaga untuk memaksamu—” “Jangan membuatku kesal! Katakan kepadaku, apakah kamu sekarang mulai jatuh cinta kepada orang tanpa kasta?” Tanya Aruna. Aileen terdiam. Apakah Aruna sudah gila? Kenapa dia berteriak di ruangan ini? Astaga, apa yang harus Aileen lakukan untuk mengusir Aruna dari tempat ini? “Apakah itu urusanmu? Aku bisa jatuh cinta kepada siapapun, kamu tidak memiliki hak untuk mengetahui semua masalahku, Kakak” Kata Aileen dengan tenang. Aileen memang jarang berbicara dengan Aruna, tapi dia mengenal Kakaknya dengan sangat baik. Saat di rumah, pembicaraan apapun yang melibatkan Aruna pasti akan berakhir dengan perselisihan. Adeline sering menunjukkan tatapan permusuhan secara terang-terangan, tapi Aileen tidak demikian. Bagaimanapun juga, Aruna adalah Kakaknya. Jika bisa, Aileen akan selalu menghindari pertengkaran dengan Kakaknya. Tapi kali ini Aruna benar-benar keterlaluan. Dia datang ke kantor Aileen, dia berbicara dengan tidak sopan, dia juga berlaku kasar. Sebenarnya apa yang diinginkan oleh Aruna? “Itu memang bukan urusanku. Aku justru akan senang jika itu benar terjadi. Kamu mungkin akan diusir dari rumah dan menjadi gelandangan tanpa kasta. Sayangnya, bukan hanya kamu saja yang akan menderita.. aku juga akan mendapatkan masalah jika sampai kamu—” “Jangan khawatir, aku tidak akan melibatkan dirimu di dalam masalahku” Potong Aileen dengan cepat. Aileen tahu kalau ini tidak sopan, tapi dia tidak memiliki pilihan lain. “Aku juga sedang berusaha agar aku tidak terlibat denganmu. Memiliki hubungan darah dengan seseorang yang tidak waras memang begitu menyulitkan. Apapun tindakan yang kamu lakukan, keluarga kita akan terkena imbasnya. Kamu menemui orang tanpa kasta? Lihatlah bagaimana keluarga kita disorot oleh media karena kamu memilih menjadi relawan menjijikkan seperti ini!” “Jaga bicaramu! Jangan sampai mulutku mengatakan hal buruk tentangmu, Kakak!” Kata Aileen. Kali ini Aileen benar-benar tidak bisa menahan dirinya lagi. Memangnya apa yang salah dengan pekerjaan Aileen? Aileen suka menjadi relawan, dia merasa bahagia ketika melihat senyuman orang tanpa kasta. Apa yang salah dengan semua itu? Apakah dunia ini hanya dipenuhi oleh orang egois yang tidak memiliki perasaan? Hanya karena mereka kaya yang berkuasa, bukan berarti mereka selalu melakukan hal yang benar. Aileen telah menemui banyak orang kaya, orang yang memiliki kekuasaan luar biasa, juga orang-orang jenius di bidang teknologi.. tapi, hanya sedikit dari mereka yang memiliki belas kasihan kepada orang tanpa kasta. Orang tanpa kasta tidak pernah meminta dilahirkan dengan keadaan seperti itu. Mereka hidup tidak beruntung karena kebijakan orang kaya yang berkuasa. “Kamu mencoba mengancamku? Dimana sopan santunmu, Aileen?” Tanya Aruna. “Lalu dimana sopan santunmu ketika kamu masuk ke dalam ruanganku tanpa meminta izin? Ah, aku baru tahu.. itu memang kebiasaanmu. Masuk tanpa izin dan juga tanpa sopan santun..” Kata Aileen sambil tersenyum. Aileen menatap Aruna yang tampak benar-benar kesal. Satu-satunya cara untuk mengalahkan Kakaknya yang menyebalkan itu adalah menjadi lebih menyebalkan darinya. Ya, sekarang Aileen sedang mencoba untuk melakukannya. “Dengarkan aku baik-baik, jika aku menemukan bukti tentang kedekatanmu dengan orang tanpa kasta, aku akan pastikan hidupmu hancur saat itu juga..” Kata Aruna. Aileen mengangkat sebelah alisnya. Aruna memang sangat pandai dalam mengucapkan ancaman. Kakaknya itu sepertinya terbiasa mengancam orang lain. “Kamu ingin mencari bukti kedekatanku dengan orang tanpa kasta? Aku bisa membantumu, Kak.. astaga, kamu hanya perlu mencari namaku di media sosial, kamu pasti akan menemukan banyak bukti di sana. Tapi, jangan kecewa jika kamu tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan..” Kata Aileen. Aruna memajukan langkahnya, dia tampak tersenyum dengan sinis setelah mendengarkan kalimat yang Aileen katakan. Apa yang salah? Bukankah Aileen mengatakan hal yang sebenarnya? Selama ini ada banyak media yang meliput kegiatan amal yayasan ini. Tentu saja foto Aileen banyak tersebar di media sosial. “Anjing akan jatuh cinta dengan anjing karena mereka hidup di lingkungan yang sama. Lalu kamu, kamu selalu sibuk dengan orang tanpa kasta, sepertinya kamu juga akan jatuh cinta dengan mereka” Kata Aruna sambil tersenyum mengejek. Aileen menganggukkan kepalanya dengan pelan. “Sekalipun dipaksa untuk hidup berdampingan, singa tidak akan pernah jatuh cinta kepada kucing. Sebenarnya mereka terlihat sama, tapi tidak demikian. Lalu Kakak, Kakak sibuk dengan dunia pemerintahan, tapi belum tentu kalian berada di status yang sama.. jangan tertipu..” Kata Aileen sambil melangkah menuju ke arah pintu. Tangan Aileen terulur untuk membuka pintu dan memberikan isyarat agar Aruna segera keluar dari ruangannya. Aileen tidak tahu apakah dia masih sanggup menahan dirinya jika Kakaknya itu tidak segera keluar. Apa yang Adeline katakan memang sangat benar, Aruna selalu menyebalkan.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN