Episode 8(Awal)

1888 Kata
Remember You Episode 8(Awal) ~Sedihku tanpamu~ “Aku menemukan sesuatu yang kurang di dalam hidupku, tapi apakah itu?”   Sudah berjam-jam berlalu tapi tidak ada satupun dokter yang keluar dari ruangan tempat Keizaro ditangani. Benar, Keizaro memang sedang dalam keadaan kritis. Sekarang, di depan ruangan pria itu, semua keluarganya kembali berkumpul. Aileen adalah orang pertama yang hadir dan duduk di depan ruangan Keizaro. Beberapa saat kemudian, kedua orangtuanya datang bersama dengan Kerina dan beberapa kerabat dekatnya. Aileen tidak bisa menahan tangisannya. Hatinya kembali hancur ketika berbagai kemungkinan terlintas di kepalanya. Dunia ini terlalu kejam kepadanya. Kenapa Aileen harus menghadapi masalah bertubi-tubi? “Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja..” Kata Kerina sambil mengusap bahu Aileen. Kepala Aileen mengangguk dengan pelan. Aileen mengharapkan hal yang sama. Dia ingin Keizaro tetap baik-baik saja. Sejak tadi Aileen tidak mengatakan apapun kepada keluarganya maupun kepada keluarga Keizaro. Aileen hanya bisa diam sambil terus meneteskan air matanya. Keizaro bukan hanya tunangannya saja. Pemuda itu adalah sahabatnya, dia satu-satunya orang yang akan terus berdiri di depannya untuk menghadang segala bahaya dari jalan yang Aileen pilih. Aileen banyak mengalami masalah karena dia memilih takdirnya sendiri. Dia memilih pekerjaannya sendiri, dia menolak segala hal yang ditetapkan oleh orang tuanya. Namun, apapun yang Aileen pilih, Keizaro selalu menjadi orang pertama yang akan mendukungnya dengan pelukan dan senyuman. Aileen tidak sanggup kehilangan Keizaro. “Keizaro akan baik-baik saja, sayang. Dia pasti baik-baik saja..” Kata ibunya sesaat setelah Kerina pergi dari samping Aileen. Aileen menutup matanya sejenak. Aileen masih merasa kecewa pada ibunya. Aileen mengalihkan tatapannya, dia berusaha untuk mengabaikan ibunya sendiri. Saat ini Aileen benar-benar tidak ingin bicara kepada siapapun. Aileen selalu merasa kecewa setiap kali dia mengingat permintaan ibunya beberapa waktu yang lalu. “Bagaimana keadaan Keizaro?” Aileen mengangkat pandangannya. Dia menemukan seorang wanita yang tidak lagi asing di dalam ingatannya karena beberapa jam yang lalu Aileen baru saja membicarakan wanita itu. Rieka berjalan menghampiri Kerina yang sedang menenangkan orangtuanya. Wanita itu berbicara dengan Kerina seakan mereka adalah teman akrab. Aileen mengamati semuanya dalam diam. Pikirannya bergerak dengan cepat. Ada banyak sekali kecurigaan yang terus dua pikirkan, tapi Aileen tetap berusaha untuk mengendalikan dirinya. Aileen tidak ingin membuat kekacauan karena menyuarakan kecurigaannya padahal dia belum memiliki bukti apapun. “Dokter sedang menangani dia, Rieka. Terimakasih karena sudah datang ke sini..” Kata Kerina. Aileen bangkit berdiri, dia melangkahkan kakinya untuk mendekati Kerina dan Rieka yang sedang berbicara. “Rieka?” Aileen memanggil wanita itu dengan pelan. Kerina menolehkan kepalanya lalu menggeleng dengan pelan. Aileen menganggukkan kepalanya. Dia mengerti apa yang ingin dikatakan oleh Kerina. Sebisa mungkin, Aileen akan tetap menjaga sikapnya di depan Rieka. Selain karena Rieka adalah putri dari seorang pemimpin Elysium, Aileen juga tidak mungkin membuat masalah di rumah sakit tempat Keizaro dirawat. “Ah, Aileen.. aku langsung datang ke sini bersama dengan tim dokter terhebat di negaraku. Aku yakin Keizaro akan baik-baik saja..” Kata Rieka sambil mengusap bahu Aileen dengan pelan. Aileen menutup matanya dengan pelan. Aileen berusaha untuk menahan air matanya. “Terimakasih karena perhatianmu..” Kata Aileen sambil menundukkan kepalanya. Tidak, ada yang tidak benar di sini. Aileen baru akan kembali mengajukan pertanyaan kepada Rieka, tapi secara tiba-tiba pintu ruangan Keizaro terbuka dan beberapa dokter langsung keluar dari sana. Aileen merasa jantungnya berdetak dengan cepat. Kabar apa yang akan dia terima sekarang? “Bagaimana keadaannya? Hampir semua orang yang sedang tadi berdiri di depan ruangan Keizaro menanyakan hal yang sama. Mereka menunggu dengan cemas, berharap akan mendengarkan berita baik tentang keadaan Keizaro. “Keadaannya telah stabil. Dia mengalami pendarahan di otaknya, kami tidak bisa memastikan sampai kapan dia akan tetap koma. Kami akan selalu memantai perkembangannya..” Aileen menutup matanya sejenak. Sekalipun berita ini tidak begitu bagus, Aileen tetap bersyukur. Setidaknya dia tidak mendengar berita yang sangat buruk. “Ikutlah denganku, Aileen.. aku ingin membicarakan hal penting denganmu..” Kata Rieka dengan pelan. Aileen mengernyitkan dahinya. Apa yang ingin dikatakan oleh perempuan itu? Beberapa saat kemudian, Rieka melangkahkan kakinya menuju ke arah belakang. Kerina juga melakukan hal yang sama. Aileen menarik napasnya dengan pelan. Ada apa sebenarnya? *** “Ada apa?” Tanya Aileen begitu mereka bertiba berhenti di salah satu lorong sepi yang ada di ujung belakang bangunan rumah sakit. Aileen tidak tahu kenapa Rieka memilih tempat ini untuk berbicara. “Ini tentang Keizaro. Aku rasa aku tahu siapa yang membuat keadaannya kritis beberapa saat yang lalu. Tim dokter yang aku bawa menemukan ada racun di dalam tubuh Keizaro. Mereka tidak bisa mengatakan ini di depan keluarga kalian..” Kata Rieka dengan tenang. Aileen memundurkan langkahnya sambil menggelengkan kepalanya dengan pelan. Keizaro diberi racun? Siapa yang tega melakukan hal sekeji itu kepada seseorang yang sedang tidak sadarkan diri? Bukan hanya Aileen saja yang terkejut. Kerina juga tampak tidak percaya dengan kalimat yang dikatakan oleh Rieka. “Ada yang memberikan racun kepadanya?” Tanya Kerina sambil menatap Rieka. Aileen tidak mampu mengatakan apapun. Dia kembali terjebak di dalam pikirannya sendiri. Ada banyak sekali hal yang mengganggu pikirannya saat ini. Aileen mencurigai banyak orang misterius yang secara tiba-tiba datang di kehidupannya. Tadi pagi Aileen melihat Rieka dan Eros di rumah sakit ini. Apa yang sebenarnya dilakukan oleh mereka? Mungkinkah— Tidak, Aileen tidak bisa mencurgai orang lain begitu saja. Aruna. Apakah ini semua perbuatan Aruna? Apakah kakaknya itu masih belum puas dengan semua kekacauan yang dia lakukan? “Data tentang keadaan Keizaro dikirim langsung ke ponselku oleh dokter yang menanganinya. Dokter itu mencurigai orang-orang yang ada di sekitar Keizaro, termasuk para pengawal yang sejak tadi berdiri di sekitar kita. Oleh sebab itu aku membawa kalian ke sini, hanya kalian saja yang bisa aku percaya.. Aku rasa kita harus mengganti pada pengawal yang menjaga Keizaro..” Kata Rieka. Tidak... Sepertinya ini semua memang perbuatan Aruna. Aileen masih ingat kejadian dua tahun yang lalu dimana kakaknya memanipulasi pengawal keluarganya untuk menculik Aileen. Mereka memukuli Aileen tanpa ampun, mereka juga menembak kaki Aileen. Kejadian itu masih belum Aileen ungkap kepada orang tuanya karena... karena—entahlah, Aileen tidak bisa mengingat alasannya. Saat itu Aileen memutuskan untuk tidak membongkar kejahatan kakaknya karena suatu hal, Aileen tidak mengerti kenapa dia melupakan alasannya. Aruna memang sangat licik. Dia pandai memanipulasi orang lain. “Mereka orang-orang kepercayaan keluargaku, tidak mungkin ada yang berhianat..” Kata Kerina. Aileen menggelengkan kepalanya dengan pelan. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Orang-orang kepercayaan keluarganya pernah menculik dan memukuli Aileen tanpa ampun. Sekalipun mereka adalah pengawal kepercayaan, mereka tetaplah manusia yang bisa berhianat. “Dua tahun yang lalu para pengawal kepercayaan ayahku menculikku atas perintah dari kakakku. Kita tidak bisa mempercayai orang yang ada di sekitar kita, Kak..” Kata Aileen dengan pelan. Aileen mengangkat tangannya untuk mengusap wajahnya yang kembali dialiri oleh air mata. Kepedihan tentang kejahatan kakaknya masih bisa Aileen rasakan hingga saat ini. “Apa? Aruna melakukan itu kepadamu?” Tanya Kerina dengan pandangan terkejut. Aileen menganggukkan kepalanya dengan pelan. Di satu sisi, Aileen mencurigai Rieka dan Eros. Tapi di sisi yang lain, Aileen juga mencurigai Aruna. Siapa yang bisa Aileen percaya? “Kakiku di tembak, aku dipukuli dan diinjak-injak..” Kata Aileen sambil menunjukkan bekas tembakan di pergelangan kakinya. Aileen tidak akan pernah bisa melupakan kejadian itu sampai kapanpun. Sejak saat itu, Aileen tidak pernah mempercayai kakaknya lagi. Sejak awal, hubungan persaudaraan mereka memang tidak baik, tapi setelah kejadian itu, Aileen benar-benar melupakan fakta jika Aruna adalah kakaknya. “Jadi kalian sepakat untuk mengganti pengawal Keizaro? Aku mungkin bisa merekomendasikan beberapa orang kepercayaanku kepadamu, Kerina..” Kata Rieka. Ini dunia yang kejam. Aileen bisa mempercayai siapapun. Rieka mengusulkan untuk mengganti pengawal Keizaro, tapi dia juga yang akan merekomendasikan penggantinya? Apakah ini masuk akal? Bagaimana jika semua yang dikatakan oleh Rieka adalah kebohongan? “Aku mungkin harus membicarakan ini dengan orangtuaku terlebih dahulu. Mereka berhak untuk mengetahui keadaan Keizaro..” Kata Kerina sambil melangkahkan kakinya meninggalkan Rieka dan Aileen. Untuk sejenak, Aileen memilih tetap diam di hadapan Rieka. “Apakah kamu tidak percaya kepadaku?” Tanya Rieka secara tiba-tiba. Keadaan Aileen sedang sangat kacau saat ini, dia tidak berminat untuk berbicara dengan Rieka. Oleh sebab itu, Aileen memilih untuk tidak menjawab pertanyaan wanita itu. Lebih baik Aileen pergi meninggalkan Rieka. Jujur saja, Aileen ingin menenangkan dirinya sendiri agar dia bisa berpikir lebih jernih untuk mengambil keputusan yang tepat. “Aku sudah mengatakan kepadamu, Aileen. Setiap pertanyaan yang kamu pikirkan, aku memiliki jawabannya. Jangan ragu untuk bertanya kepadaku..” Kata Rieka. Langkah kaki Aileen berhenti dengan perlahan. Apa yang sebenarnya ingin dilakukan oleh Rieka? Wanita itu datang dengan tiba-tiba, dia mengatakan hal yang tidak masuk akal. “Kamu sebenarnya siapa, Rieka? Kamu terlihat sangat peduli kepada masalahku, tapi kamu juga terlihat mencurigakan bagiku..” Kata Aileen dengan tenang. “Mencurigakan? Kamu mencurigaiku?” Tanya Rieka. Bagaimana mungkin Aileen tidak curiga pada wanita ini? Aileen dan Rieka baru saling mengenal beberapa hari yang lalu. Tapi mereka seakan terus terhubung satu sama lain. Aileen tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. “Aku melihatmu dan Eros Kalandra pagi ini di rumah sakit. Siapa yang tidak curiga ketika melihat perempuan yang sudah menikah sedang membicarakan hal rahasia dengan pria asing? Aku tidak bisa mempercayaimu setelah tahu hubunganmu dengan—” “Jadi kamu mendengar pembicaraan kami? Jujur saja, aku tidak perlu menyembunyikan ini darimu. Jika kamu memang mendengar pembicaraan kami, maka seharusnya kamu bertanya-tanya tentang siapa wanita yang sedang kami bicarakan. Benar, bukan?” Tanya Rieka sambil mendekati Aileen. Aileen mengernyitkan dahinya. Sepertinya dia memang berbicara dengan orang yang salah. “Aku tidak ingin masuk ke dalam masalahmu dan Eros Kalandra. Tapi, aku mohon jangan membuat masalah dengan diriku. Kalau aku sampai melihatmu berusaha melukai Keizaro—” “Wow, kamu terlalu jauh, Aileen. Untuk apa aku melukai Keizaro? Aku sedang membicarakan wanita yang tadi pagi kubicarakan dengan Eros..” Kata Erika sambil tersenyum. Aileen sadar kalau Rieka tidak seperti yang dia bayangkan selama ini. Perempuan ini adalah putri dari pimpinan Elysium, dia memiliki aura yang berkuasa layaknya orang tuanya. Hanya dengan berhadapan dengannya saja Aileen bisa merasakan kekuasaan Rieka terhadap keadaan di sekitarnya. “Aku tidak ingin tahu. Aku akan menganggap jika aku tidak pernah mendengar percakapan rahasia itu, tapi sebagai gantinya.. tolong jangan ikut campur dalam masalah keluargaku dan keluarga Keizaro..” Aileen membalikkan tubuhnya. Dia baru akan kembali melangkahkan kakinya ketika Rieka mengatakan satu kalimat yang membuat jantungnya berhenti berdetak untuk sesaat. “Kamu. Wanita yang sedang aku bicarakan dengan Eros adalah dirimu..” Kata Rieka dengan tenang. Aileen mencoba untuk mengatur napasnya sesaat. Secara tidak sadar, Aileen kembali mengingat pembicaraan Rieka dan Eros yang dia dengarkan tadi pagi. Mereka sedang membicarakan tentang perempuan yang tunangannya sedang sekarat. Astaga, apakah Rieka dan Eros sungguh membicarakan tentang dirinya? “Jangan bergurau!” Kata Aileen sambil menatap Rieka dengan geram. Aileen berusaha keras untuk menyangkal pemikirannya sendiri. Lagipula, untuk apa mereka membicarakan tentang Aileen? Mereka sama sekali tidak memiliki hubungan apapun sebelumnya. Secara kebetulan, Eros menjadi penyumbang dana di yayasan amal Aileen, dan Keizaro berteman dengan Rieka. Seperti yang dikatakan oleh Alianska, Rieka dan Eros memiliki hubungan misterius. Iya, hanya itu saja yang Aileen ketahui. Lalu kenapa Eros membicarakan tentang Aileen dan Keizaro? “Apakah aku terlihat seperti seseorang yang sedang bergurau?” Tanya Rieka sambil berjalan mendekati Aileen. Tidak, Rieka tidak sedang bergurau. Dari tatapan matanya saja Aileen tahu jika wanita itu sedang serius. “Eros membicarakan tentang kamu. Tidakkah kamu penasaran kenapa kami membicarakan kamu, Aileen Benedict?” ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN