Jesika berjalan gontai memasuki rumah. Melempar tas keatas nakas dan merebahkan tubuhnya ke atas sofa. Seharian ini sungguh menguras seluruh tenaga serta pikirannya. "CK..CK...Kau baru ingat jalan pulang, Jes?" Mira melipat tangan di d**a berdiri bersandar tembok menatap Jesika yang terbaring di sofa dengan alis terangkat. Jesika mendengus kasar. Baru saja matanya hendak terpejam sudah ada saja gangguan datang. "Please, Mir. Nanti saja ngomelnya. Aku capek banget ini, serius deh." "Katakan dulu, tidur dimana kamu semalam? Kenapa tidak memberi kabar apapun?" "Gak sempet, Mir." Mira mendengus kesal. "Gak sempat? Apa kau ingin Bibi Ayana yang langsung berbicara padamu?" "Jangan!!!" Jesika berteriak. Kedua matanya langsung terbuka lebar mendengar ancaman Mira. " Aku semalam mabuk berat