Bapak Suroso

1067 Kata

Dengan wajah konsisten penuh kemarahan Bramantyo hendak pergi dari ruangan dan lekas di hentikan Arman. “kamu boleh pergi sekarang, selepas ini jangan sampai kamu menyesali pilihanmu. Lihat saja apa yang akan terjadi padaku, aku tak akan mengendalikan diriku!” Laila mengancam, suaranya menggambarkan betapa dinginnya dia. Bram yang berdiri dan hampir melangkah meninggalkan ruangan kini duduk kembali. Bukan sekedar kesal bram seolah menahan sesuatu. Di balik itu semua seorang gadis masih mencoba menerka-nerka apa yang terjadi pada cucu dan neneknya tersebut. “baik, bapak, boleh saya tahu nama anda,” ini kata tanya dari Laila. Nada bicaranya spontan menghangat jauh berbeda dengan apa yang terjadi padanya barusan. Matanya melebar sejalan kemudian menyipit memberi senyuman. “Suroso,” le

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN