Buku Kusam, Legenda Nusantara

1626 Kata

Mimi bahkan tak bisa mengingat kejadian beberapa menit lalu ketika tubuhnya di dorong-dorong Sofia melintasi pintu rumah. Tunggu! ini bukan rumah biasa. Tempat ini berada di sebuah gedung yang menjulang tinggi, dimana lantai pertama yang di pijaki gadis tersebut bersinar seolah ada serbuk berlian perak yang ditabur di seputar lantainya. Sangat amat mewah, di mana-mana cemerlang. Wajah-wajah para petugas berseragam yang sibuk menyajikan muka ramah luar biasa. Tentu saja kecuali pria itu, CEO Best.TV. Jangan harapkan dia tersenyum. Mata abu-abunya seolah siap menerkam dirinya dan kadang kala memberi sorotan cibiran yang sedikit menjengkelkan ketika Mimi terbengong sekian detik karena menatap lukisan atau lift yang menawarkan lekukan ukiran di beberapa bagian.    Mimi masih belum bisa men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN