“Tuk. Tuk. Tuk,” bunyi ketukan lirih terdengar dari dalam kamar mandi. Empat pemuda menunggu di luar ruangan, mereka melingkari ruang makan dan begitu tertarik untuk segera menyantap apa yang mereka tatap. Sudah cukup di terpa rasa penasaran masakan rumahan yang lama tak menyapa perut bunyi ketikan itu menandakan sebuah harapan bahwa pembuat makanan ini akan segera selesai mandi dan mengizinkan mereka segera menyantapnya. Daniel beranjak dari kursi, akan tetapi Anton mendahuluinya. Dari dalam kamar mandi gadis pemalu itu membuat celah kecil. “bajuku sangat basah, aku tidak sempat mencari baju ganti,” saking malunya dia yang di ajak bicara hanya menampakkan sedikit saja wajahnya. Seluruh tubuhnya berada di balik pintu. “di mana aku harus mencari baju ganti?” seperti cara polos mimi m