Sudah sekian lama Mala tidak berjumpa dengan Bu Fika, tetangganya dulu yang baik hati. Di hari libur ini dia dan Nevan berkunjung ke rumah Bu Fika. Tidak ada yang banyak berubah dengan keadaan rumah Bu Fika, sederhana seperti sebelumnya. Dia kini membuka warung kecil di depan teras rumahnya, sebelumnya dia titip kue-kuenya lewat warung Mala. Sementara rumah yang pernah disewa Mala dulu kini sudah dihuni oleh dua orang mahasiswi yang berkuliah di kampus terdekat. "Iya. Jeanny dan Wenny dua hari lalu datang cari kamu. Duh. Kelakuannya nggak berubah. Bilang ke Ibu kangen maminya, tapi gayanya masih sok gitu. Eh, ujung-ujungnya nunjukin surat yang butuh tanda tangan kamu." Mala menghela napas jengkel. Ternyata mantan suaminya tidak berubah, selalu mengganggu hidupnya. "Surat apa, Bu?" deli