Mala melangkah gontai menuju Damian yang masih duduk di sofa empuknya. Perasaannya langsung berubah tidak enak, perutnya seakan teraduk, lemas tidak bisa dia elak. Dia takut pembicaraan ini ada kaitannya dengan perebutan Nevan. Mala duduk di samping Damian. Wajahnya sangat murung. "Maaf membuatmu kaget. Dia mamaku..." mulai Damian pelan. Sejak memasuki apartemen Damian yang bermain dengan Nevan tetap mengawasi gerak gerik Mala yang terkejut dengan kehadiran Mathilda. "Ya." Mala menumpukan dua tangannya di atas lututnya. Dia biarkan Damian yang memulai pembicaraan. "Aku...," Damian mulai bingung memulai. "Aku ingin Nevan memanggilku Papi," ucap Damian kikuk. Tapi dia lega setelahnya. Mala diam. "Ya. Dia memang harus tau ayahnya. Aku sudah merencanakannya. Tapi memanggil Papi ke k