"Apa yang sedang kamu lakukan? Cepatlah." Abim memeriksa kedalam kamar saat perempuan yang ditunggunya tadi tak kunjung muncul. "Saya... Ini... " Reva memutar kepala, dia berdiri di depan cermin, dengan susah payah memasangkan relsleting gaunnya yang berada di belakang. "Kenapa tidak memanggilku?" Abim masuk dan berjalan mendekat. Kemudian dia mencoba untuk membantunya. Dan memang relsletingnya sulit di rapatkan. "Apa pakaiannya kekecilan? Seingatku dulu waktu membelinya tidak. Bisa kamu pakai kan?" "Hmm... Tidak tahu. Mungkin karena... " Reva menatap dirinya di cermin, kemudian tatapannya beralih pada perutnya yang di dalamnya ada janin yang sedang tumbuh. Dan dia menyentuhnya dengan kedua tangannya. "Mungkin karena ini?" ucapnya. "Adakah pakaian lain?" tanya Abim setelah ter