Reva tak mengelak sedikitpun saat pria itu kembali menyentuhnya. Dia bahkan membiarkan Abim menyentuhnya dimana saja sesuka hati. Hingga mereka benar-benar kembali tenggelam dalam perasaan yang begitu bergelora. Berbagi napas, berbagi debaran rasa, saat saling bersentuhan. Saling memahami raut wajah, saling memahami perasaan, dan mencoba untuk saling memanjakan. Sehingga keduanya sampai pada puncak dimana seluruh perasaan melebur jadi satu. *** Abim menatap Reva yang terlelap begitu dalam, setelah pergumulan panas mereka beberapa saat yang lalu. Dia tak pernah merasa puas melakukannya meski perempuan itu sudah menyerah dibawah kuasanya. Dia tersenyum seraya membelai pipinya yang masih merona, kemudian menyentuh bibir mungilnya yang terlihat agak membengkak karena ulahnya. Abim ter