Matahari semakin naik ke atas kepala. Namun gadis itu masih terlelap dalam tidurnya. Mungkin karena lelah, ia yang biasa bangun sebelum ayam berkokok, sampai tak tahu waktu. Suasana kamarnya begitu nyaman. Bertambah nyaman kala cahaya sang Surya mulai menembus kaca jendela dan tirai vitrase yang menutupinya. Sinarnya begitu hangat dan menyenangkan. Cahaya matahari pagi memang bagian terbaik. Gadis itu menggeliat kecil, mengumpulkan nyawanya yang semula berkelana ke alam mimpi. Suara tawa anak kecil langsung menyapa telinganya begitu ia membuka setengah matanya. Begitu jelas suara mereka yang imut-imut dan lucu khas bocah itu tertangkap di indera pendengarannya. Lovi merasa ini hanya sebuah mimpi. Mana mungkin ada anak-anak di sana, sedangkan ia hanya tinggal bersama dengan Arya. Ia juga