Lekas Membaik

1081 Kata

"Kamu bodoh, Vi! Kamu bodoh!" Gadis itu tidur dengan posisi telungkup. Ia sembunyikan wajahnya yang berurai air mata ke dalam bantal silikon yang empuk. Hingga bantal lembut dan nyaman itu kini menjadi basah. Kakinya bergerak-gerak menendang kasur yang ia tempati. Ia sedih, marah dan kecewa dalam waktu yang bersamaan. Sedih karena perasaannya yang tak terbalas, marah karena merasa begitu bodoh, dan kecewa karena merasa dipermainkan. Sepulang dari pantai, gadis itu langsung masuk ke dalam kamarnya. Mengabaikan Arya yang berulang kali memanggilnya dan mengajaknya bicara. Benar-benar pria tak berperasaan, bisa-bisanya Arya bersikap biasa saja setelah menyakiti hati Laufia. Seolah tidak ada apa pun yang terjadi. Lovi begitu kesal dan kecewa pada dirinya. Ia tak menyangka akan jatuh cinta pad

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN