Sekarang Lula sedang makan bersama dengan Nando, mereka sedang memakan ayam crispy mereka dengan nasi yang tadi Lula masak di sini karena di KFC Swiss tidak ada yang menjual nasi. Jadinya ia membuat sendiri. Mereka pun sekarang masih memakan ayam crispy kesukaan mereka itu.
"Nando, kamu dulu di Indonesia tinggalnya dimana?" tanya Lula tersebut.
"Gua ga pernah bener-bener menetap di Indonesia karena paling lama di Indo juga dua atau tiga bulan. Meskipun dulu sering ke sana tapi ga lama. Gua ke rumah Oma dan Opa gua di Bali." ujar Nando mengatakan hal tersebut.
"Ah Bali, wah. Terus kamu pernah kemana aja pas di Indonesia selain Bali?" tanya Lula tampak ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang Nando.
"Gua sebenarnya agak lupa sih tapi ada yang di Lombok, Pulau Komodo, Jogja, terus masih banyak sih tapi gua lupa." ujar Nando yang memang dirinya itu sekarang sudah banyak lupa, ia benar-benar lupa tentang dimana saja itu.
"Oh gitu, banyak juga ya Nando. Kalo Jakarta sama Bandung udah pernah?" tanya Lula kepada Nando dan Nando kini tampak memikirkan hal itu, ia mengingat lagi dan akhirnya ia puj mengangguk kepada Lula tersebut.
Lula tampak senang karena ternyata Nando pernah ada di kotanya. Nando pernah datang ke Bandung, ia pun bertanya kepada Nando tentang kenapa dan apa yang Nando lakukan saat di Bandung dan siang itu mereka banyak menceritakan tentang hal itu. Nando benar-benar menjawab semua yang di tanyakan oleh Lula. Lula pun semakin excited pada saat ini disana.
Sekarang ini hari semakin sore dan Lula meminta ijin kepada Nando bahwa dirinya akan membuka semua lapisan kaca itu karena Lula ingin melihat matahari terbenam. Nando pun sekarang tampak tersenyum dan mengangguk. Nando pun kini pergi ke kamar mandi, ia sekarang tampak meninggalkan Lula disana yang sedang membuka lapisan dalam kaca dengan remot. Ia pun kini sudah selesai di kamar mandi dan saat keluar ia tampak tersenyum ketika melihat Lula yang sekarang ini berada di ruang tamu itu.
Lula sedang tersenyum sembari memakan snacknya, ia kini juga tampak melihat TV yang masih memperlihatkan film yang sekarang ini memang sedang mereka lihat. Nando sekarang juga mengambil popcorn di lemari karena ia baru ingat bahwa dirinya punya popcorn di lemari makannya itu.
Nando pun sekarang sudah ada di batas antara ruang makan dengan ruang tamu yang dimana Luka ada disana. Ia sekarang tampak sangat tenang melihat Lula yang juga nyaman disini. Ia tidak tahu apakah besok adalah akhir dari cerita cinta mereka atau tidak karena sungguh ini sangat berat sekali.
Semoga Tuhan masih ngasih gua kesempatan buat bisa sama Lo lebih lama lagi La. Lo emang belum lama sama gua, tapi gua udah sayang banget sama Lo La. Gua ga bisa kehilangan Lo dan gua ga mau ninggalin Lo juga dengan cara yang kayak gini. Semoga besok maish jadi hari gua. Batin Nando.
Ia pun kini tampak berjalan menuju ke Lula dan ia memberikan Lula popcorn. Lula benar-benar senang, ia tadi sangat kesal pada dirinya sendiri karena ia lupa membeli popcorn tapi sekarang ini Nando memberikan hal itu.
"Ihh Nando kamu kok bisa dapat popcorn sih." ujar Lula yang berbinar.
"Gua punya di lemari, gua lupa tadi." ujar Nando dan Lula pun mengerti. Kini Lula tampak membuka popcorn itu dan mulai memakannya. Mereka masih menonton film disana hingga pada akhirnya sekarang ini hari semakin sore. Terlihat juga bahwa matahari sudah mulai terbenam, Lula pun mematikan TV itu dan kini ia tampak menghadap ke arah matahari terbenam. Kini Lula menyenderkan kepalanya di bahu Nando dan mereka melihat matahari terbenam bersama-sama. Ini adalah pertama kalinya bagi mereka.
Ini juga merupakan pertama kali di hidup mereka merasakan hal seperti ini. Mereka berdua kini ada di sana masih dengan melihat matahari terbenam.
"Indah banget ya Nando? Aku suka banget sama senja. Ga tau kenapa dari dulu aku suka banget ngeliat matahari terbenam. Kayak habis itu tuh kita jadi semakin gelap dan akhirnya jadi gelap. Gradasi warnanya itu benar-benar ngebuat aku tenang." ujar Lula kepada Nando sembari memeluk Nando dari samping. Kini Nando entah kenapa memikirkan tentang dirinya dan Lula.
Bagaimana jika nanti ia meninggalkan Lula dan bagaimana saat itu terjadi Lula menjadi begitu sedih. Jangan sampai hal itu terjadi, ia tidak ingin hal itu terjadi di kisah cinta antara mereka berdua. Ia pun sekarang ini sudah mencoba untuk melupakan hal tersebut pada saat ini juga. Ia tidak boleh terlihat sedih sekarang ini. Karena Lula tidak boleh melihatnya sedih seperti ini. Sekarang pada akhirnya Nando memeluk erat Lula yang mana membuat Lula sekarang sangat terkejut karena Nando belum pernah memeluknya seerat ini.
"Lula, makasih udah mau jadi bagian terpenting bagi hidup gua. Gua sayang sama Lo, jangan pergi ya La, jangan tinggalin gua." ujar Nando tersebut kepada Lula dan sekarang Lula tampak mengangguk. Lula sangat senang sekali sekarang ini. Ia benar-benar terharu di dalam dekapan Nando. Rasanya benar-benar sangat hangat berada di dekapan Nando sekarang ini.
"Aku bakalan stay di dekat kamu Nando. Because i love you. Kamu tahu ga? Sebelum ketemu sama aku aku lagi dalam kondisi yang ga baik-baik aja. Tapi setelah dekat dengan kamu akhirnya aku udah mulai senang. Aku mulai mendapatkan kebahagiaan aku kembali Ndo, itu semua berkat kamu. Kalo kamu ngucapin terimakasih ke aku. Aku lebih mengucapkan terimakasih kepada kamu Ndo. Aku bahagia ada di dekat kamu." ujar Lula kepada Nando.
Kalo gitu, gua ga boleh nyerah untuk besok. Gua harus pastiin kalo gua dan yang lainnya akan menang besok. Gua ga mau buat Lula ngerasa sakit dan ga bahagia lagi karena gua. Batin Nando kepada dirinya sendiri saat ini.
Kini mereka berdua masih disana dan matahari kini sudah terbenam. Hari semakin malam, sekarang ini mereka berdua sedang ada di dapur. Tepatnya di depan microwave, mereka ada disana untuk memanaskan burger dan Mac and cheese yang tadi sempat mereka beli sebelum pergi kesini.
Setelah mereka sudah melakukan itu mereka pun kini tampak kembali ke ruang tamu. Mereka mulai makan malam sekarang ini, mereka makan malam drngan menggunakan Mac and cheese yang tadi mereka beli dan tak lupa juga dengan burger yang mereka beli. Mereka benar-benar sangat bahagia.
"Enak banget astaga ini, aku kira yang kita beli beberapa waktu yang lalu itu yang paling enak eh ternyata bukan. Ini bahkan seratus kali lebih enak daripada yang kemarin hehehe. Iya ga sih Ndo? Kamu suka yang mana Nando? Yang kemarin atau yang ini?" tanya Lula tampak bertanya dengan semangat.
"Gua suka semuanya La, tapi lebih suka sama Lo." ujar Nando yang mana membuat Lula menatap ke arah Nando dengan menganga. Bagaimana tidak jika sebelum-sebelumnya pacarnya yang dingin ini tidak pernah mengatakan hal seperti itu. Lagi pula darimana sebenarnya pacarnya mempelajari hal seperti ini. Darimana pacarnya itu mendapat kata-kata seperti ini. Astaga kini Lula rasanya ingin berteriak kesenangan tapi ia diam membisu karena jujur sama semua yang terjadi masih membuat dirinya sangat kaget.
"Nando, jantung aku Nando. Nando..." ujar Lula kepada Nando yang mana membuat Nando kini khawatir dengan Lula, ia pun bertanya ada apa dengan Lula. Ia juga sekarang ini tampak sudah berada di dekat Lula juga.
"Lo kenapa La? Lo sakit? Ya udah sekarang kita ke rumah sakit ya sekarang. Bentar gua ambil kunci mobil dulu." ujar Nando kepada Lula tapi sekarang ini Lula tampak mencegah Nando. Kini Lula memegang tangan Nando itu membuat Nando sekarang ini tampak terdiam bersama dengan Lula disana. Sekarang ini Nando bertanya ada apa dengan Lula saat ini.
"Kenapa La? Kan gua mau ambil kunci mobil dulu." ujar Nando padanya.
"Ga usah ini jantung aku ga sakit, tapi deg-degan parah karena kamu tadi bikin baper. Astaga Nando sumpah aku bener-bener speechless banget deh Nando. Aku ga nyangka, kamu dapat kata-kata itu darimana?" tanya Lula yang membuat Nando sekarang ini malah terkejut karena ternyata Lula tidak sakit tapi ia hanya deg-degan karena mendengar perkataan dari Nando tadi itulah.
"Astaga gua kira Lo beneran sakit La. Ya gua tau aja, emangnya kenapa ga boleh gua bilang kayak gitu?" tanya Nando yang kini sedikit gugup juga.
"Boleh dong, boleh banget tentunya. Ihh sayang banget sih sama Nando sumpah deh. Ga mau jauh-jauh dari Nando pokoknya deh." ujar Lula tersebut.
"Gua juga sayang sama Lo." ujar Nando. Malam itu sepertinya merupakan malam yang paling membahagiakan bagi mereka berdua. Baik Lula maupun Nando tidak bisa mencegah senyumnya di malam yang indah itu. Kini mereka masih menghabiskan makan malam mereka hingga pada akhirnya saat ini mereka berdua sudah selesai makan, TV masih menyala dengan film yang sedang sangat bagus. Nando sekarang menatap ke atas dimana bintang-bintang sudah mulai terlihat bertaburan di langit angkasa.
Sekarang sudah pukul sepuluh malam, Nando rasa ini sudah malam dan Lula harus segera ia antar pulang. Namun saat melihat ke sampingnya, ternyata Lula sudah tertidur dengan pulas. Ia pun bingung harus bagaimana sekarang. Akhirnya ia mencoba untuk menelfon Leon saja pada saat ini.
"Hallo, Nando kenapa nelfon? Lula ga papa kan?" tanya Leon tersebut.
"Lula ga papa, cuman waktu gua mau ajak balik ternyata Lula tidur. Sekarang gua lagi di rumah gua yang ada di rooftop hotel. Lula tidurnya pulas, ini kira-kira gua harus apa Le?" tanya Nando kepada Leon tersebut sekarang.
Leon tampak terdiam sebentar, Papa dan Mamanya sekarang sedang berada di luar kota untuk urusan bisnisnya. Ia kini memikirkan jika ia meminta Nnado untuk membangunkan Lula, ia benar-benar tidak bisa seperti ini juga. Namun jika Lula dibangunkan kasihan juga dirinya sekarang ini, ia tidak mau.
"Lo bisa dipercaya kan? Biarin Lula tidur disana. Besok Lo berdua berangkat dari sana aja. Gua percaya sama Lo, Lo ga bakalan apa-apain Lula." ujar Leon tampak membuat Nando sedikit terkejut dengan perkataan Leon. Ia benar-benar tak menyangka bahwa ternyata Leon memilih keputusan ini.
"Iya tapi ini beneran Leon? Lo beneran ijinin Lula tidur disini malam ini? Terus nyokap sama bokap Lo gimana? Kan belum ijin." ujar Nando kepada Leon tersebut karena toh tadi Luka baru ijin sampai malam saja mainnya.
"Lo tenang aja kalo itu, nyokap sama bokap gua lagi ada urusan bisnis di luar kota. Jadi lebih baik Lo tenang aja. Tolong pindahin Lula biar bisa tidur dengan nyenyak." ujar Leon kepada Nando, ia percaya bahwa Nando tidak akan melakukan apa pun kepada Lula karena ia tahu Nando sangat menyukai Lula dan Nando akan terus menjaga Lula sampai Lula nantinya bisa senang.
"Iya Leon. Kalo gitu gua tutup dulu ya. Thanks btw." ujar Nando. Sekarang ia meletakkan handphonenya di dekatnya dan ia pun sekarang ini mengangkat tubuh Lula ke arah kasur miliknya. Biar Lula nanti tidur disini dan ia akan tidur di sofa ruang tamu yang tadi mereka duduki saat menonton film.
Ia benar-benar tak menyangka bahwa sekarang ini ia bisa bersama dengan Lula dan saat ini mereka akan tidur satu ruangan yang sama. Sepertinya Tuhan maha baik memberinya kesempatan untuk berdua dengan Lula sampai hari esok, sampai besok mereka sekolah karena saat pulang sekolah besok ia tidak tahu apa yang akan terjadi untuk selanjutnya lagi.
Yang pasti sekarang ia akan melakukan hal-hal yang menurutnya baik dan hal-hal yang sangat berharga bagi dirinya dan juga bagi Lula. Nando sedang menyelimuti Lula dan sebelum ia meninggalkan Lula, ia pun mencium kening Lula sekarang. Setelah itu kini ia tampak berjalan menuju ke sofa lagi. Namun saat ia di sofa pun yang ia lihat juga wajah Lula yang sekarang ini sudah tidur. Rasanya sangat tenang saat ia bisa menatap wajah Lula yamg tenang ketika sedang tidur. Ia hanya berharap bahwa hari-hari selanjutnya ia masih bisa menatap wajah Lula yang tenang seperti pada malam hari ini.