17

1872 Kata
Haru ini merupakan hari terakhir atau tidak bagi Nando ia tidak tahu dengan pasti yang pasti besok sepulang sekolah ia harus mengikuti tawuran dengan dirinya yang menjadi bahan taruhan itu. Sampai sekarang ia belum mengatakan apa-apa kepada Lula dan juga kepada Leon tersebut saat ini. "Nando habis ini jadi jalan-jalan?" tanya Lula kepada Nando saat ini. Mereka sedang berada di kelas untuk menunggu guru kelas terakhir mereka. "Iya jadi, Lo bisa kan?" tanya Nando kepada Lula dan Lula mengangguk. "Sure, bisa banget dong. Aku bisa banget. Lagi pula kemarin-kemarin kita juga ga jadi jalan kan jadi mending sekarang aja. Eh nanti deng hehehe kalo sekarang kan masih sekolah ya hehhee." ujar Lula tampak salah tingkah sedari tadi karena ia benar-benar senang nanti mereka akan pergi bersama. Meskipun ini bukan pertama kalinya bagi mereka tapi masih tetap terasa sangat istimewa bagi Lula. Entah kenapa rasanya jika hal itu mengenai Nando ia akan menjadi seseorang yang paling semangat di dunia ini. Nando pun tampak tersenyum tipis dan tidak ada yang bisa mengetahui bahwa itu adalah senyuman. Kini Nando tampak meminta Lula untuk duduk di sampingnya. Guru mereka sama sekali belum datang, entah apakah ini akan jadi free class atau tidak. Ia juga tidak tahu yang pasti sama guru belum datang mereka masih bisa mengobrol di bagian kelas mana pun. Sekarang ini Nando tampak sangat lega karena setelah Leon diberitahukan tentang Alden yang berbaya itu Leon mampu mengatasi semua termasuk juga dengan membawa pergi Lula saat mereka sedang berada di dekat Alden. Leon tidak akan membiarkan Lula berada di dekat Alden dan itu berhasil hingga hari ini juga. Ssmoga itu akan berhasil hingga hari esok dan hari-hari selanjutnya juga karena ia tidak tahu apa yang besok akan terjadi. Ia benar-benar sudah pasrah tapi ia juga akan tetap berusaha dan mengupayakan hal yang masih bisa ia upayakan. Ia tidak akan menyerah dan pasrah begitu saja karena sekarang ia sudah memiliki alasan kenapa ia harus tetap hidup yaitu Lula. Lula adalah alasannya dan ia akan bertahan sekuat mungkin agar ia akan tetap hidup. "Nanti Lo mau kemana? Hari ini gua bakalan ikut kemana pun Lo pergi. Lo bebas mau kemana." ujar Nando membuat Lula tampak begitu senang tentunya. Ia tampak tak percaya tapi ia juga sangat senang sekali saat ini. "Kamu serius Nando? Hari ini mau kemana itu terserah aku?" tanya Lula yang mendapat anggukan dari Nando. Kini Lula pun tampak senang dan matanya juga berbinar. Ia sudah memikirkan bahwa ia ingin pergi ke kamar atau bisa dibilang rumah di atas hotel milik Nando. Ia ingin kesana saat siang. Ia ingin melihat awan-awan yang biru, selain itu ia ingin melihat sunset di sore hari dan juga jutaan bintang yang menghiasi angkasa pada malam harinya. Ia akan seharian bersama dengan Nando, semoga nanti Abangnya yang baik hati itu bisa memberikan dirinya kesempatan untuk merasakan itu. Semoga Leon bisa mengijinkan hal itu kepada Mama dan juga Papanya itu. "Okay deh siap. Nanti pokoknya aku mau seharian sama kamu. Sampai malam ya kita nanti." ujar Lula kepada Nando dan Nando pun mengangguk. Kini ia tampak melihat Lula yang sedang melist apa yang akan mereka lakukan hari ini. Nando melihat ke arah Lula tersebut, sementara itu sedari tadi Ben juga tampak melihat ke arah Nando itulah dengan pandangan kasian. Pasti semakin Nando benar-benar tersiksa karena ia ga bisa bilang apa-apa dan ia juga ga tau gimana nasibnya besok karena bisa aja besok dia mati atau tetap hidup itu tergantung sama hasil tawurannya. Batin Ben saat ini. Ben tampak tak bisa membayangkan bagaimana jika nanti mereka akan kalah dan Nando harus ikut dengan Genk Alden? Itu pasti akan sangat berat sekali bagi mereka. Terutama bagi Lula yang pasti ia akan merasa sangat sedih. Karena sampai sekarang mereka semua tidak tahu apa yang diinginkan Alden dari Nando sebenarnya. Hal itu masih terlalu abu-abu untuk mereka. Kini mereka tampak sudah berada di tempat duduk mereka setelah tadi ada salah satu teman mereka yang melaporkan bahwa guru sudah ada di jalan maka dari itu mereka pergi ke tempat duduk mereka masing-masing. Termasuk juga dengan Lula yang sudah ada di meja nya sendiri. Guru sudah datang dan pembelajaran terakhir pada hari itu lun akhirnya sudah di mulai. Mereka semua sedang fokus belajar sekarang ini, tidak ada yang bersuara sekarang karena guru mereka satu ini cukup killer dan mereka tidak mau mendapatkan masalah dengan guru itu. Mereka tidak mau jika nantinya mereka akan mendapatkan nilai jelek hanya karena mereka mendapat masalah atau mereka sedikit ribut. Tentu mereka tidak ingin ada nilai merah di dalam raport mereka nantinya. Itu sangat mereka hindari sekali kehadirannya. Bel pulang akhirnya berbunyi, untung saja gurunya yang ini tepat waktu jadi mereka sekarang ini bisa pulang dengan tepat waktu juga. Kini Lula sudah bersama dengan Leon dan Nando. Lula akan mengatakan bahwa ia akan main bersama dengan Nando sampai malam dan Leon tidak perlu khawatir akan itu. "Abang nanti tolong bilangin sama Papa dan Mama ya. Pokok nya tenang aja kalo sama Nando Lula aman kok hehehe." ujar Lula kepada Leon. "Iya, nanti Abang bilangin. Pulang malam tapi jangan malam-malam banget ya La. Okay?" tanya Leon memperingati Lula dan Lula mengangguk. "Ndo jagain adik gua ya. Jangan sampai dia kenapa-kenapa. Jangan kemaleman juga baliknya." ujar Leon berpesan kepada Nando dan Nando tampak mengangguk mengerti. Setelah sudah selesai disana, kini mereka tampak berpisah di depan lobby sekolah mereka. Nando dan Lula pun berjalan ke arah kota. Entah lah Lula akan mengajak Nando kemana hari ini itu. Mereka sudah ada di kota dan mereka juga sedang berbincang-bincang sekarang. Tampak Lula mengajak Nando pergi ke supermarket, mereka sudah ada di dalam dan sekarang Lula tampak membeli berbagai Snack dan minuman dibantu oleh Nando. Mereka sudah selesai di supermarket, saat ini mereka langsung pergi untuk membeli ayam dan juga burger, tak lupa cola tentunya. Setelah sudah membeli semua Lula pun tampak berjalan tapi Nando sama sekali belum tahu kira-kira mereka berdua ini mau pergi kemana. "La, kita mau pergi kemana?" tanya Nando kepada Lula tersebut saat ini. "Heheh mah pergi ke rumah kamu yang ada di atas hotel itu. Boleh kan Nando? Aku mau ada disana dari siang, sore terus malam." ujar Lula tersebut. "Ohh, okay." jawab Nando dan mereka berdua masih saja berjalan disana hingga akhirnya ada yang memanggil nama Lula dari belakang membuat Nando sekarang juga berhenti sama dengan apa yang Lula lakukan sekarang. "Siapa ya kok manggil Lula." ujar Lula sendiri dan kini ia mendengar suara derap langkah mendekati dirinya, tak lama ia pun tahu siapa orangnya. "Ternyata benar kan. Gua tadi sempat takut salah karena Lo ga sama Leon hehehe. Gimana kabar Lo La?" tanya cowok yang sedari tadi tersenyum kepada Lula membuat Nando merasa sangat kesal tapi disisi lain ia juga serasa ingij membunuh cowok itu. Karena cowok itu adalah Alden, cowok yang menginginkan dirinya sebagai bahan taruhan. Entah apa yang ia mau. "Ah Alden, hehehe iya ini gua lagi ga sama Abang. Gua sama cowok gua. Kenalin ini Nando, Nando kenalin ini Alden yang sempat aku ceritain ke kamu itu loh. Kamu inget kan?" tanya Lula yang diangguki oleh Nando saat ini juga. "Oh pacar Lo," jawab Alden dengan menyeringai kepada Nando tersebut. Nando sudah merasa dirinya tidak lagi bisa menahan gejolak emosi yang ada pada dirinya. Akhirnya ia pun menarik Lula supaya mereka tidak lama-lama berada disana bersama dengan Alden yang memancing dirinya tadi. "Gua sama Lula duluan." ujar Nando sembari menarik tangan Lula yang mana membuat Lula terkejut karena ia sama sekali tidak mengetahui bahwa Nando akan mengajaknya untuk pergi saat ini juga. Ia pun melihat ke belakang. Dan ia mulai berdada dengan Alden yang tersenyum kepadanya. Lula dan Nando sudah tidak terlihat di peredaran mata Alden. Kini Alden tampak tersenyum lagi, sepertinya Nando belum memberi tahu apa-apa kepada Lula. Padahal besok tawuran itu sudah terlaksana dan ia pastikan bahwa Genknya akan menang. Setelah itu ia akan melihat Mentari bahagai karena Mentari bisa mendapatkan apa yang ia mau yaitu seorang Nando. "Lihat aja, hubungan Lo berdua besok udah selesai. Jadi ya gua kasih kalian waktu hari ini buat berdua. Biar kalian bikin kenangan indah yang gua pastikan ga akan pernah bisa kalian ulang seumur hidup kalian. Karena setelah ini Nando bakalan terus menerus sama Mentari." ujar Alden tersebut. Sementara itu Lula dan Nando sudah ada di dalam lift menuju ke rooftop. Sedari tadi Lula tampak melihat wajah Nando yang mengeras sehabis mereka tadi bertemu dengan Alden. Apakah Nando secemburu itu kepada Alden hingga tadi saja dirinya belum selesai berbincang dengan Alden, Nando sudah membawanya pergi dari sana. Ah jika mengingat itu Lula selalu tersenyum. Ia tentu sangat senang karena ia senang jika orang yang ia sayang cemburu padanya. Apalagi Nando yang sebelumnya tidak pernah seperti ini. Melihat Nando seperti ini membuat ia yakin bahwa Nando benar-benar mencintai dirinya. Ia sangat yakin bahwa Nando itu benar-benar sayang kepada dirinya. Nando dengan kecemburuannya itu adalah paket terindah yang pernah ia lihat. Dan sekarang ia sedang melihat wajah tampan tersebut. "Nando secemburu itu ya sama Alden? Ah Lula jadi ga enak ini. Tapi Lula juga suka kalo Nando cemburu. Itu kan berarti Nando suka dan sayang sama Lula hehehe." ujar Lula dengan malu-malu. Kini mereka sudah sampai, mereka keluar dari lift dan memasukkan card serta sandi dan juga sidik jari mereka. "Gua cuman ga suka kalo Lo deket-deket sama cowok lain." ujar Nando. "Iya Lula tahu kok kalo Nando pasti cemburu heheh." ujar Lula lagi. Mereka berdua kini sudah masuk ke dalam, ternyata saat siang hari seperti ini dinding kaca itu ada yang ditutup dengan lapisan penutup, tapi bisa dibuka dengan remote juga. Sekarang tampak Lula membukanya sedikit, langitnya begitu cerah sekarang ini dan ia benar-benar sangat menyukainya. Setelah membuka jendela, sekarang Lula tampak menyiapkan makanan dan Snack mereka berdua dan ia pun menyalakan tv untuk melihat film. Lula melihat bahwa sedari tadi Nando masih diam saja, ia tahunya Nando masih marah kepada dirinya karena persoalan dia yang tadi mengobrol dengan Alden. Ia pikir Nando masih secemburu itu kepada dirinya dan juga ke Alden. Namun yang Lula tidak ketahui adalah sekarang ini Nando sedang memikirkan dirinya, Nando sedang memikirkan sebenarnya apa yang diincar oleh Alden karena Alden tampak mendekati Lula juga. Jika dirinya saja yang diincar kenapa Lula ikut kena? Ia hanya tidak mau jika Lula kenapa-kenapa. Itu saja, andai besok ia kalah berperang mungkin ia akan meminta Rick dan yang lainnya untuk menjaga Lula karena ia tidak akan membiarkan Lula jatuh ke tangan Alden. Selamanya Nando tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi. "Nando kamu masih marah ya sama aku. Aku ga ada apa-apa kok sama Alden beneran deh. Kenal juga baru aja kemarin kok, jadi kamu ga perlu khawatir. Lagi pula kan di hati aku cuman ada kamu." ujar Lula kepada Nando. "Justru karena Lo baru kenal sama Alden tapi Lo udah seakrab itu smaa dia gua jadi takut. Lo inget kan La, semua orang yang udah masuk ke hidup gua ga akan pernah gua kasih jalan buat keluar. Terutama Lo La, karena Lo sendiri yang udah memutuskan tetap bertahan." ujar Nando kepada Lula itu. "Iya aku inget Nando, lagi pula aku ga ada keinginan buat pergi kok. Aku bakalan stay di sini. Nemenin kamu, okay?" ujar Lula kepada Nando tersebut. "Okay tapi janji sama gua kalo Lo ga akan ngobrol lagi sama Alden?" tanya Nando, ia harus memastikan hal itu terlebih dahulu dari Lula dan kini Lula tampak mengangguk. Nando cukup lega dengan anggukan dari Lula itu, sekarang ini ia sudah biasa saja meskipun dalam hatinya tampak memikirkan hari esok. Hari esok tentang bagaimana tawuran itu akan berakhir besok?
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN