kerusuhan yang dimulai Miranda tadinya begitu menyita perhatian para pengunjung cafe yang lainnya. Setelah kehadiran dokter Adam disana, kondisi di Cafe sudah mulai kondusif dan bisikan bisikan nyinyir dari para pengunjung cafe juga sudah tidak kedengaran lagi. kali ini Naira tidak hanya berdua dengan dokter Melia, malah ada Adam juga disampingnya. Pesanan mereka akhirnya diantarkan oleh waiter, berupa nasi putih kombo bersama beberapa tusuk sate dan juga sambal tempe, perlahan mereka menyantap makan siang sambil bergelut dengan pikiran mereka sendiri “Nai, kalo aku nanyain sesuatu kamu jangan marah ya?” dokter Melia izin dengan hati-hati setelah menelan habis makanan didalam mulutnya. Rasa penasarannya begitu membuncah saat ini “Langsung saja dok, saya gak bakalan marah kok” Naira juga