Sepanjang menikmati sarapan dengan banyak menu, Derren fokus memperhatikan istrinya. Bagaimana Rania tidak menarik perhatian Derren, selain karena tubuhnya yang basah, wanita itu begitu lahap menyantap mulai dari Mixed Omelet, Pancake, Sereal and Milk, dan beberapa potong buah segar. Sedangkan Derren hanya menikmati Two Fried Egg dan secangkir kopi. “Rania?” “Iya?” wanita itu menatap suaminya tanpa berhenti mengunyah. “Kamu lapar?” “Hhmm?” Rania bingung. Derren menghela napas pelan, “Kenapa kamu sarapan dengan porsi cukup besar? Apa kamu lapar? Mau tambah lagi?” Rania memperhatikan piring kosong yang isinya sudah hampir tandas dihabiskan oleh dirinya. “Maaf, saya maruk ya, Mas?” “Bukan begitu. Saya hanya heran kamu bisa makan sebanyak ini di pagi hari. Apa kamu tidak takut gemuk?”