Abi menatap Fani.
"Aku pria normal, Fani."
Abi menghembuskan nafasnya. Pertanyaan seperti ini sudah beberapa kali ia terima.
"Kalau begitu ayo cari gebetan. Aku bantuin!" Fani bersemangat sekali ingin membantu Pamannya mencari pasangan.
"Hhhh ...."
Abi menghela nafas.
"Aku tidak ingin mencari." Hal yang sama sebagai jawaban.
"Ya sudah kalau begitu aku Carikan saja. Nanti aku suruh dia mendekati Paman. Gampangkan!?" Fani punya solusinya.
"Jangan repot-repot." Abi menggelengkan kepalanya menolak tawaran keponakannya.
"Aku tidak repot kok, demi Pamanku ikhlas sekali." Fani tidak surut semangatnya mendengar penolakan sang paman.
"CK terserah kamu." Abi akhirnya menyerah karena nantinya yang memutuskan dirinya juga.
"Abi!"
Abi dan Fani menatap kepada wanita yang berdiri di
