-Cris- Menjelang natal tahun ini, Briana si gadis keras kepala itu ngotot ingin menghias apartemen gue dengan riasan meriah dan pohon natal. Apa-apaan Briana ini. Seumur hidup gue nggak pernah merayakan natal. Di panti asuhan dulu selalu ada lomba menghias pohon natal, tapi gue nggak pernah mau ikut. Selesai menghiasi pohon natal, Briana merengek mengajak pulang ke Singkawang karena ingin merayakan malam pergantian tahun di kota masa kecil kami. Gadis itu lantas marah besar karena gue dan Aaron nggak mau memenuhi keinginan sederhananya itu. "Toko bunga lagi laris-larisnya, Bri, kalo bulan-bulan gini. Kan sayang kalau ditinggal pulang kampung," rayu Aaron saat melihat Briana menekuk wajahnya. Pipinya yang sedikit tembam itu berkali-kali dicubit gemas oleh Aaron. Namun gadis itu nggak men