Sembilan

2096 Kata

WARNING !!: typo(s), ucapan kasar dan perbuatan yang tidak patut dicontoh bertebaran Happy reading Mata mengantuk itu kini kembali cerah saat baru saja menikmati secangkir kopi yang ia pesan. "Pantas saja kamu tidak ingat alamat rumah, ternyata kamu baru kembali, ya." Marissa tersenyum menatap Hanna yang baru saja menceritakan kenapa ia bisa sampai lupa alamat rumahnya sendiri. "Iya, Bibi. Dari bandara saja aku dijemput Bagas. Dan 3 minggu ini aku sangat jarang keluar rumah. Paling ke taman kompleks sama Bagas. 6 tahun tidak pulang ternyata sangat lama sampai-sampai semuanya sudah berubah." Hanna tertawa kecil. Mentertawai dirinya sendiri yang pasti tampak konyol saat ini. Ia seperti anak kecil saja yang hilang jika pergi sendiri. Obrolan mereka berlangsung hangat hingga sebuah tang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN