Angin laut yang sedari tadi mengembus, membuat rambut Tyas menari-nari. Butuh menghabiskan beberapa menit lebih lama bahwa bertemu Dhito bukanlah sebuah ilusi belaka. Tyas menyisir rambut dengan jari agar kembali rapi, itu adalah tindakan sia-sia. Sejurus kemudian dia merasakan dress bagian depannya agak basah. “Oh, itu pasti karena posisi kita tadi.” Dhito sejak tadi tidak berhenti memperhatikan Tyas, baju bagian bawah wanita itu agak basah karena posisi mereka tadi, menempel dengan celananya yang basah setelah surfing. “Nanti juga kering.” Tyas tidak akan mempersalahkan itu sekarang, embusan angin ditambah teriknya matahari pasti perlahan bisa membuat bagian basah jadi mengering karena basahnya juga bukan seberapa. “So, what are you doing in Bali?” Tanya Dhito kemudian dengan pen