Ada apa dengan Dhito? Mengapa berniat sekali jadi tour guide di Bali untuknya? Sebagai tuan rumah, dan seorang teman—Ya, Tyas yakin Dhito hanya bertindak sebagai teman dan Bali adalah kampung halamannya seperti yang di katakanya semalam. Tyas masih berdiri di depan pintu kaca kamar yang di buka sejak tadi, angin dari arah laut berembus membuat gorden cokelat meliuk bagai tarian yang syahdu. Kembali memikirkan ajakan Dhito tadi, berhasil jadi fokus utama malam ini bahkan mengalahkan omelan marah Mami karena kelakuan kaburnya hari ini. Beruntung ada Papi dan Tara, berhasil membuat Mami berhenti mengomel. Tok.. tok.. tok... Seruan ketukan pintu membubarkan Dhito dari pikirannya. “Tyas, udah tidur?” Suara Tara terdengar. Bergegas dia membuka pintu, Tara dengan kaos pas badan berwarna mar