Sekarang ini Argan sudah bertemu dengan Pak Galih, benar saja Pak Galih menahannya disini untuk membicarakan mengenai kegiatan OSIS. Pak Galih ini memang juga merupakan salah satu guru tersibuk di SMA Garuda, jadi Argan tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini untuk berbicara padanya.
Sekarang ini dirinya sudah membicarakan Argan tengah membicarakan mengenai olimpiade yang akan dilaksanakan di sekolah mereka dan juga usulan tentang penghijauan sekolah kepada Pak Galih, Pak Galih menyimak.
"Jadi kalo untuk olimpiade itu bagaimana ya pak konsepnya? Karena dari pihak OSIS sama sekali belum mengetahui tentang konsepnya." ujar Argan.
"Ah ya tentang olimpiade, kita buat yang minimalis saja yang penting tetap terstruktur nantinya. Saat olimpiade berlangsung kan banyak siswa dari luar SMA Garuda, rencananya saya ingin membangkitkan jiwa kewirausahaan dari siswa SMA Garuda juga dengan membuat Bazar. Jadi setiap kelas wajib memiliki satu tenant lebih malah sangat boleh. Bagaimana menurut kamu Argan?" tanya Pak Galih kepada Argan dan kini Argan tampak mengangguk.
"Ijin bertanya pak, berarti saat olimpiade berlangsung pembelajaran di SMA Garuda ditiadakan ya pak?" tanya Argan dan Pak Galih mengangguk.
"Betul sekali Argan, tapi seluruh siswa yang tidak berhalangan tetap di wajibkan untuk datang ke sekolah." ujar Pak Galih dan Argan mulai paham. Argan pun kini sudah berpindah topik ke topik kedua yaitu penghijauan sekolah. Pak Galih menyimaknya dan ia sangat setuju dengan usulan dari Galih. Bahkan ia ingin usulan itu cepat terealisasikan, OSIS bisa membuat proposal yang nantinya akan ia berikan kepada wakil kepala sekolah juga.
Argan kini sudah berpamitan pada Pak Galih, ia sudah terlambat selama tiga puluh menit. Namun guru-guru sudah tahu dan sudah paham bahwa Argan jika belum masuk ke kelas tidak membolos, melainkan melakukan hal penting bagi sekolah. Semua guru sudah mengetahui tentang hal tersebut.
"Okay jadi sekarang kakak mau bagi beberapa kelompok nya anak-anak. Nah sekarang kakak mau bagi jadi lima kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari lima orang ya." ujar Kakak Mahasiswa yang sekarang ini sedang menjalani Praktik Kependidikan di SMA Garuda. Memang sejak hari ini terdapat beberapa mahasiswa yang akan menjalani Prakit Kependidikan dan akan menggantikan beberapa guru sementara waktu. Salah satunya adalah di mata pelajaran Prakarya ini. Mereka kini pun mengangguk saja dengan itu.
"Sebentar kok ada yang kurang ya? Ada yang tidak masuk kah hari ini? Karena seharusnya ada 25 siswa tapi di kelas ini hanya ada 24 siswa saja." ujar Kak Arin, Kak Gisa pun juga mulai menghitung siswa yang ada di kelas.
"Yang satu masih ada di luar kak, Argan kak." ujar Shaka pada mereka.
"Woy gobs Lo ya, mana tahu dia Argan siapa." ujar Abian kepada Shaka dan saat sudah teringat sekarang ini Shaka tersenyum karena merasa ia bodoh. Kini mereka pun membuat dua mahasiswa itu menjadi bingung juga.
“Ya bener sih heheh, ya kan gua lupa kalo sama guru-guru kan mereka udah tahu apa alasannya kayak gini.” ujar Abian itu.
“Ya elah, ya udah jelasin gih yang bener sekarang ini.” ujar Shaka kepada Abian dan kini Abian tampak mengangguk kepada Shaka dan sekarang ini ia mulai berbicara kepada mereka.
"Jadi gini nih Kak..." ujar Abian ingin menjelaskan tapi belum ia menjelaskan sudah ada suara yang menginterupsinya menjadi diam sekarang.
"Saya kak, Argan. Maaf terlambat masuk ke kelas." ujar Argan yang kini membuat Arin dan Gisa sekarang ini menjadi terpukau akan ketampanannya.
Sementara sekarang ini Aletta tampak masih sedih karena tasnya yang rusak meskipun tasnya itu sekarang sudah dipakai oleh Orion juga. Tapi tetap saja ia masih sedih sekarang ini.
Kembali ke kedua mahasiswa itu yang masih diam saja. Mereka masih bengong saja dan sekarang ini Argan sudah mendekat ke arah mereka berdua. Ia mengulangi pembicaraan yang tadi hanya dianggurin.
"Maaf kak saya terlambat masuk ke kelas." ujar Argan kepada mereka.
"Ah iya ga papa, kamu dari mana Argan?" tanya Kak Arin kepada Argan.
"Saya baru saja selesai menemui dan berbicara dengan salah satu guru disini kak. Membahas tentang beberapa kegiatan OSIS." ujar Argan tersebut.
"Argan itu Ketua OSIS kak, jadi dia siswa super sibuk di SMA Garuda kak. Jadi wajar saja jika sekarang ini Argan sering telat. Tapi tenang aja semua guru udah hafal dan ngasih ijin kepada Argan." ujar Abian menjelaskan itu.
Mereka semua sekarang ini sangat setuju dengan apa yang dikatakan oleh Abian. Karena memang itu lah yang sering terjadi dan kedua mahasiswa itu tentu belum mengetahui hal ini jika guru belum membucarakan ini kepada mereka semua. Jadinya mereka yang mengatakan kepada dua mahasiswa itu.
Arin dan Gisa sekarang ini mengangguk, mereka paham sekarang. Sekarang ini mereka meminta Argan untuk duduk di bangkunya dan sekarang ini Argan berjalan menuju ke bangkunya yang berada di dekat bangu Aletta. Sekarang ini, sebelum Argan menuju ke bangkunya sendiri ia tampak berhenti di dekat Aletta. Argan pun melihat Aletta yang masih sedih sekarang ini.
Ia tahu bahwa Aletta sedih karena tasnya yang tadi rusak karena berlarian dan saling mengejar bersama dengan Orion. Ia berhenti sebentar dan Argan sedikit membungkuk sekarang ini. Aletta melihat ke arah Argan itu.
"Ga papa nanti beli lagi ya?" tanya Argan dan Aletta mengangguk gemas. Kini Argan mengusap lembut rambut Aletta dan setelah itu ia pun kembali duduk di bangkunya tersebut. Teman-teman kelasnya tentu sudah sangat biasa saja dengan apa yang kini sudah dilakukan oleh Aletta dan Argan itu. Namun tidak dengan kedua mahasiswa yang sekarang ini masih terdiam dan sedikit awkward ketika melihat ke arah mereka semua pada saat ini juga.
"Kak, jangan bengong kak. Ayo jadi bagi kelompok ga kak?" tanya Raisha.
"Aduh kakaknya pada ngefrezee nih pasti gara-gara adegannya Aletta sama Argan ini. Kak Arin, Kak Gisa calm ya kak. Emang udah biasa kok kak ini. Yuk lanjut kak. Ntar keburu udahan loh ini kelasnya kak ini." ujar Abian kepada kedua mahasiswa tersebut sekarang ini.
"Eh iya ya udah kita lanjut aja ya sekarang, oke temen-temen kita sekarang ini kita bagi jadi lima kelompok ya. Kita bagi kelompoknya mau bebas atau mau dipilihin nih?" tanya Kak Arin kepada mereka semua saat ini.
Mereka semua sepakat untuk memilih sendiri kelompok mereka dan pada akhirnya Aletta satu kelompok dengan Raisha, Argan, Orion dan juga Fajar. Sebenarnya tadinya Orion dan Fajar seharusnya adalah tempat dari Shaka dan Abian tapi ya sudahlah sudah dipakai oleh mereka berdua juga.
Kini Kak Arin sedang menjelaskan tentang semuanya, Kak Arin menjelaskan bahwa mereka akan diberikan tugas membuat Prakarya dari cangkang telur. Waktu pengerjaannya selama satu Minggu dan satu kelompok wajib membuat satu barang. Kini mereka semua tampak mengangguk. Mereka diberi waktu untuk ingin membuat apa dan ide mereka itu akan dikumpulkan hari ini juga. Mereka sudah berkumpul di kelompok mereka masing-masing. Arin dan Gisa pun sekarang ini berputar di kelas.
"Mau buat apa ini? Kayaknya yang gampang aja deh." ujar Aletta itu.
"Gimana kalo buat pigura aja?" tanya Raisha dan Aletta setuju. Teman-teman yang lain pun sekarang juga setuju akan hal itu dan mereka sudah selesai memilih ide. Sekarang ini tampak mereka semua sedang mengobrol disana. Mereka semua kini sedang melihat teman-temannya yang lainnya.
Sekarang ini mereka semua sudah mengumpulkan ide mereka. Kak Arin juga sekarang ini sudah selesai memberi tugas dan kini mereka semua pun sudah keluar dari kelas mereka semua. Tampak Arin dan Gisa sudah keluar dari sana dan mereka semua sekarang ini tampak mengobrol saja sekarang.
Saat ada di luar, Arin dan Gisa tidak langsung pergi dari sana dan sekarang ini mereka berdua malah melihat ke arah jendela dan mereka masih penasaran dengan Argan dan juga Aletta yang telah membuat mereka baper.
"Heh Lo berdua ngapain deh, ngapain ngintip gitu?" tanya Rio tersebut.
"Syuutt Lo tuh ya ganggu aja, udah yuk ke basecamp." ujar Arin itu.
"Lah kenapa dah pada aneh bener sih kalian semua." ujar Rio itu.
Mereka akhirnya sudah sampai di basecamp dan mereka langsung menceritakan tentang apa yang tadi mereka lihat di kelas mereka tersebut kepada teman-teman yang lain. Yang lainnya pun sekarang menyimak saja.
"Sumpah ya gua bener-bener ga nyangka banget sih. Kayak gila bener, tadi gua meleyot sama Ketua OSIS disini coba." ujar Gisa kepada mereka itu.
"Eh kita belum pernah ketemu sama Ketua OSIS ya? Emang dia di kelas berapa? Kenapa meleyot? Ganteng banget yak?" tanya Vio kepada mereka.
"Iya bener banget ganteng poll sih itu. Namanya Argan, tapi udah taken kayaknya sih." ujar Arin kepada Vio dan Vio mengerutkan dahinya tersebut.
"Kok kayaknya? Emangnya Lo tahu darimana dah?" tanya Rio tersebut.
"Lha tadi tuh ya kan Argan itu telat tuh. Nah terus setelah kita tahu apa alasannya ya udah dong kita suruh buat duduk aja. Nah tapi nih ya, sebelum dia duduk di bangkunya dia tuh dia berhenti di samping bangkunya. Nah disana ada cewek dari tadi kayak bete banget gitu deh." ujar Arin menjelaskan.
"Terus?" tanya Vio yang sudah kepalang penasaran pada saat ini juga.
"Terus nih ya Lo tahu? Argan itu kayak sedikit membungkuk gitu terus bilang kayak nenangin Aletta gitu deh. Nah terus pas akhir Argan ngusap lembut rambut Aletta itu. Woy bikin baper banget, tapi teman-temannya biasa saja kayak udah sering banget ngeliat kayak gitu." ujar Gisa kepada mereka.
"Nah bener dan temen-temennya juga tadi bilang kalo emang ini udah biasa buat mereka. Cuman bener deh kalo Lo tadi liat Lo juga bakalan melongo terus meleyot ngeliat cara Argan memperlakukan Aletta itu. Bener-bener ya bisaan gua meleyot cuman karena drama cinta remaja gini." ujar Arin.
Mereka pun kini tertawa ngakak dan mereka semua juga sekarang penasaran, mereka tentu saja penasaran dengan siapa dan bagaimana tampang dari Argan itu hingga membuat kedua temannya seperti orang gila.
"Jadi penasaran deh gua mana yang namanya Argan itu. Bener-bener kayaknya sih ganteng karena selera Lo berdua kan juga bagus banget." ujar Vio yang sekarang ini tampak melanjutkan pembicaraan mereka sekarang sembari menilai tugas-tugas yang mereka berikan kepada siswa mereka itu.
Sementara sekarang ini kelas sudah melaksanakan pembelajaran yang lainnya juga.