17. Efek kehilangan.

1544 Kata

Raga dan jiwa tak lagi seirama, Mengubah akalku menjadi sosok berbeda. *** "Pagi, Pa." Satria baru turun dari kamarnya di lantai dua, ia memasuki dapur dan menemukan Hasan sudah duduk di balik meja makan seraya menikmati seteguk kopi serta beberapa potong roti bakar yang terhidang di sana. "Pagi, Nak. Tumben bangun cepat, ada acara ya?" Hasan tersenyum menyambut kehadiran Satria, kini suasana rumah terasa begitu hangat, mereka adalah keluarga sempurna meski hanya berdua. Satria mengangguk, ia menarik salah satu kursi di dekat Hasan dan duduk di sana, diraihnya segelas air putih yang tersedia sebelum ia teguk sedikit isinya. Satria meraih garpu serta pisau roti, ia potong setangkup roti bakar menjadi beberapa bagian dan mengarahkan salah satunya ke dalam mulut. "Kamu kapan mau ke kant

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN