Bab 11

751 Kata

Rara Aku menjedotkan kepalaku entah sudah keberapa kali. Aku merasa kacau sekaligus aneh. Pak Danu emang nekat. Masa iya, tadi malem dia dateng ke rumahku sendirian dan memintaku langsung di depan papa dan mama. Katanya, pemanasan dulu sebelum bawa bapak sama ibunya. Nekat emang tuh orang. Dan kalian tahu apa jawaban mama? Mama langsung ngiyain gitu aja. Kalau papa, beliau agak alot. Sepertinya papa ingin lihat seberapa seriusnya Pak Danu mau jadiin aku istri. Dan entah Pak Danu pakai pelet apa, pada ujungnya papa mengiyakan dengan syarat aku juga mengiyakan. Jadi kesimpulannya, jawaban tinggal ditanganku aja. Jangan tanya Zidan. Anak itu jelas setuju banget. " Udah dong Ra, ntar kepalamu sakit." lagi-lagi suara Pak Danu menginterupsi. Saat ini kami sedang berada di café dekat rumahku. H

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN